Mutiara Yang Terabaikan Di Bulan Romadhon
“Semua amalan anak keturunan Adam bagi dirinya, sedangkan kebaikan akan dibalas sepuluh hingga tujuh ratus kali lipat. Alloh subhanahu wata’ala berfirman, ‘Kecuali puasa, sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku-lah yang akan membalasnya, ia telah meninggalkan syahwat, makan, serta minumnya hanya karena Aku. Bagi orang yang berpuasa terdapat dua kegembiraan; kegembiraan ketika berbuka dan kegembiraan ketika bertemu dengan Rabb-Nya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa di sisi Alloh lebih harum daripada aroma kasturi.”
(HR. Muslim)
Romadhon adalah bulan yang paling mulia, harinya adalah hari yang paling menyenangkan. Orang-orang sholih merasakan kerinduaan sangat mendalam kepada Romadhon karena ia jarang berkunjung, lama menghilang, dan ia datang dengan kerinduan. Di dalamnya terdapat amal perbuatan berharga dan bernilai pahala di sisi Alloh subhanahu wata’ala. Ia bagaikan mutiara yang diperebutkan dan diperlombakan oleh generasi pendahulu kita.
Mereka mencurahkan waktu dan tenaga secara optimal dan maksimal guna menggapainya. Seiring berjalannya waktu dan ketidaktahuan terhadap keutamaannya, maka generasi masa kini mengabaikan mutiara agung nan mulia ini. Diantara bebarapa mutiara yang terabaikan adalah sebagai berikut;
1. Banyak Membaca Al-Qur’an
Alangkah bahagia dan gembiranya bagi siapa saja yang mendulang pahala emas di bulan Romadhon dengan banyak membaca kalam ilaahi. Satu huruf darinya dilipatgandakan hingga sepuluh kali lipat. Sungguh pahala dan balasan begitu melimpah dan mengagumkan. Sebagaimana di sabdakan oleh Rosululloh shollallohu’alaihi wasallam,
“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al-Qur’an, maka baginya satu kebaikan, dan setiap satu kebaikan akan dilipat gandakan sepuluh kali lipat. Aku tidak mengatakan alif lam mim satu huruf, akan tetapi alif itu satu huruf, lam itu satu huruf dan mim itu satu huruf.”
Bagaimana bila kita membaca Al-Qur’an satu juz dalam seharinya? Bagaimanakah bila lebih dari itu? Namun, diantara kita ada yang mengabaikan mutiara berharga ini. Ia lebih suka dan senang menghabiskan waktunya untuk menyaksikan televisi, berlebih-lebihan dalam tidur lebih dari yang diperlukan terutama di siang hari, menghamburkan harta dengan membeli berbagai menu makan, minuman, pakaian, perhiasan dan lain-lain.
2. Bersedekah Di Jalan Alloh
Betapa indah memberi harta kepada orang lain, betapa baik shadaqoh, betapa mulia pemberian. Alloh memiliki malaikat yang senantiasa mendo’akan bagi orang yang bersahadaqoh supaya harta yang ia donasikan akan diganti oleh-Nya. Ia berkata dengan tulus, “Ya Alloh berilah orang yang membelanjakan sebagaian harta di jalan Alloh pengganti.” Oleh karena itu harta yang ia berikan pasti takkan pernah musnah dan habis. Begitu pula, Alloh subhanahu wata’ala kelak memberikan pahala yang berlipat baginya, sebagaimana Dia berfirman:
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Alloh adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Alloh melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Alloh Maha Luas (kurnia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”
(QS. Al-Baqarah: 261)
Wahai orang yang berpuasa..!! diantara manusia ada yang tidak mendapatkan sepotong roti, tidak seteguk air susu, tidak pula sebiji kurma atau makanan untuk berbuka dan bersantap sahur. Ini adalah ladang amal bagi anda. Bila anda memberikan satu orang dari mereka berbuka, sunguh anda akan meraih pahala seperti puasanya.
Bagaimana bila anda memberikan makan berbuka dua orang atau tiga orang atau sepuluh orang setiap harinya? Rosululloh shollallohu’alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa yang memberi makan kepada orang yang berpuasa untuk berbuka, maka baginya pahala senilai pahala yang diperoleh yang berpuasa tanpa berkurang sedikitpun.”
3. Berdo’a
Maha Suci Alloh Yang Maha Agung, yang melimpahkan karunia dan anugerah tak terhingga. Dia menjadikan permohonan hamba atas kebutuhan-kebutuhannya sebagai bentuk ibadah kepada-Nya. Ketika seorang hamba memohon dan menjulurkan kedua tanganannya dengan tulus dan khusu’ kepada-Nya pasti Ia memberikan salah satu dari tiga hal: Doanya dikabulkan dengan segera atau doanya disimpan untuk di akhirat atau lantaran doa tersebut ia dijauhkan dari marabahaya sebesar kebaikan yang ia pinta. Maka, alangkah beruntung dan bergembira orang yang berdo’a.
Wahai orang-orang yang berpuasa..!! Sebelum matahari terbenam anda mempunyai saat-saat teragung, sebelum berbuka ketika lapar dan haus terasa menghebat, perbanyaklah do’a, mohon terus dan ulangi permohonan. Sungguh do’a orang yang berpuasa mustajab. Rosululloh shollallohu’alaihi wasallam bersabda,
”Tiga golongan manusia yang do’anya mustajab: Orang yang berpuasa hingga berbuka, pemimpin yang adil, dan do’a orang yang terdzalimi….”
(HR. Ahmad dan at-Tirmidzi).
4. Memperhatikan kebutuhan orang lain.
Bulan Romadhon adalah bulan tarbiyah bagi jiwa agar peduli dengan kesusahan dan kesulitan saudara muslim yang lain. Ketika ia menahan lapar dan dahaga mulai terbit fajar hingga terbenam matahari, ia tahu betapa susahnya menjadi orang fakir. Ia menjadi sadar sangat butuh pertolongan dan bantuan mereka darinya.
Wahai orang yang berpuasa..!! bantulah siapa saja yang membutuhkan anda, niscaya Alloh subhanahu wata’ala kelak meringankan dan memudahkan kesusahan anda baik di dunia maupun diakhirat.
Rosululloh shollallohu’alaihi wasallam bersabda
“Barangsiapa yang meringankan kesusahan seorang muslim di dunia, sungguh Alloh kelak meringankan kesusahannya pada hari kiamat. Barangsiapa yang memudahkan kesulitan seseorang di dunia, niscaya Alloh memudahkan baginya di dunia maupun di akherat. Barangsiapa yang menutup aib seorang muslim di dunia, niscaya Alloh kelak menutupinya baik di dunia maupun akherat. Sesungguhnya Alloh senantiasa menolong hamba-Nya selama hamba-Nya menolong saudaranya.” (HR. Muslim)
Wahai orang yang berpuasa..!! Bersunggguh-sungguhlah di bulan Romadhon. Hendaklah anda memanfaatkan waktu di dalamnya untuk berbagai macam peribadatan hingga jadilah anda orang yang menggapai kemenangan di bulan Romadhon dengan meraih pahala dan ampunan dosa dari Alloh subhanahu wata’ala.