إِنَّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا .
مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
أَمَّا بَعْدُ: فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ ، وَشَرَّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ، وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ.
Kaum muslimin rahimakumullah marilah kita renungkan hadits berikut:
“Sesungguhnya jika seorang mukmin berada pada saat akan berpisah dengan dunia dan akan menghadap ke akhirat maka ia dihadiri oleh para malaikat yang turun dari langit yang wajah mereka itu putih bak matahari, yang membawa kafan dan wewangian dari surga, lalu mereka duduk di hadapannya sejarak pandangan matanya. Kemudian datanglah malaikat maut lalu duduk di dekat kepalanya dan berkata kepadannya, “Wahai jiwa yang baik dalam riwayat yang lain :Wahai jiwa yang tenang, keluarlah menuju ampunan dan ridha Tuhanmu!’ Lalu jiwa itu keluar mengalir seperti tetesan air mengalir dari mulut kantong air, lalu para malaikat yang tadi segera mengambilnya. Ketika ruhnya telah keluar dari jasadnya maka seluruh malaikat yang ada di antara langit dan bumi dan seluruh malaikat yang ada di langit bersalawat kepadanya, lalu dibukakan baginya pintu-pintu langit. Tidak ada malaikat penjaga pintu langit melainkan memohon kepada Allah agar ruhnya naik dari arah mereka. Apabila malaikat maut telah mencabutnya mereka tidak membiarkan ruh tersebut berada di tangan malaikat maut sekejap pun sehingga mereka mengambilnya dan meletakkannya di kafan dan wewangian tersebut. Itulah maksud firman Allah Ta’ala, “Sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan malaikat-malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya.” (QS. 6:61).
Darinya keluar bau harum kasturi terwangi yang ada di muka bumi. Mereka lalu naik bersama ruh tersebut, mereka tidaklah melewati sekumpulan malaikat melainkan yang dilewati itu berkata, “Siapakah ruh yang baik ini?”. Mereka menjawab, “Ruh Fulan bin Fulan –dengan nama terbaik yang disandangnya ketika di dunia—” Sehingga ketika mereka telah sampai ke langit yang terdekat dengan dunia mereka minta dibukakan pintu langit, lalu dibukalah. Ia disambut oleh para malaikat muqarrabin di tiap langit berikutnya hingga langit ke tujuh. Allah berfirman, “Tulislah kitab catatan hamba-Ku di ‘illiyyin, Tahukah kamu apakah ‘Illiyyin itu? (yaitu) kitab yang bertulis, yang disaksikan oleh malaikat-malaikat yang didekatkan (kepada Allah). (QS. 83:19-21)
Kitab catatannya lalu ditulis di ‘Illiyyin, kemudian dikatakan, “Kembalikanlah dia ke bumi, karena sesunguhnya dari bumi Aku ciptakan mereka, ke bumi Aku kembalikan mereka, dan dari bumi Aku akan mengeluarkan mereka pada kali yang lain.” (Setelah ia dikuburkan) sesunggguhnya ia mendengar suara gesekan sandal-sandal para pengiringnya ketika mereka berlalu darinya, lalu ia didatangi dua malaikat yang sangat keras hardikannya lalu kedua malaikat itu membentaknya dan mendudukkannya lalu berkata,”Siapa Tuhanmu? Siapa nabimu? Apa agamamu?’ ini adalah ujian terakhir yang menimpa seorang mukmin. Itulah makna firman Allah, “Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia’. (QS. Ibrahim: 27). Ia menjawab, “Tuhanku Allah. Agamaku Islam. Nabiku Muhammad ‘. Tak lama kemudian terdengar seruan dari langit, “Hamba-Ku benar!, beri dia pembaringan dari surga, beri pakaian dari surga dan bukakanlah pintu menuju surga baginya!” Nabi melanjutkan, “Lalu ia diberikan wewangian dari surga, dan dilapangkan kuburnya sejauh pandangan mata. Kemudian ia didatangi oleh seorang laki-laki yang tampan, bajunya bagus, baunya wangi, lalu berkata, “Bergembiralah dengan kesenangan yang kau terima (bergembiralah dengan ridha Allah dan surga yang berisi kenikmatan abadi). Ini adalah hari yang telah dijanjikan untukmu”. Lalu ia (si mukmim) berkata, ‘Siapakah engkau? Wajahmu penuh kebaikan’. Ia menjawab, ‘Aku adalah amal shalehmu (demi Allah, yang aku tahu, engkau cepat dalam ketaatan, lambat dalam maksiat. Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan!)’. Kemudian dibukakan baginya pintu surga dan pintu neraka, lalu dikatakan, ‘Ini tempatmu bila mendurhakai Allah. Allah membalas maksiatmu dengan neraka ini’. Ketika ia melihat surga, ia berdoa, ‘Ya Allah, percepatlah datangnya kiamat agar aku dapat berkumpul kembali dengan keluarga dan hartaku’. Lalu dikatakan kepadanya, ‘Tenanglah!’.
Jika seorang kafir (dalam riwayat lain: orang jahat) sedang dalam keadaan terputus dari dunia, dan menghadapi akhirat, dari langit turun kepadanya malaikat, yang galak, bengis, dan hitam wajahnya dengan memakai pakaian menjijikkan (dari neraka). Para malaikat duduk sejarak pandangan matanya. Kemudian datanglah malaikat maut dan duduk dekat kepalanya, lalu berkata, ‘Wahai jiwa yang busuk, keluarlah menuju kebencian dan murka Allah!’ lalu ia berpencaran pada jasadnya, dan si malaikat mencabut nyawanya seperti bulu wol yang tebal dan basah dicabut (bersamaan dengan itu terputuslah urat-urat dan syarafnya). Ia dilaknat oleh setiap malaikat di langit. Pintu-pintu langit ditutup. Tiap penghuni langit berdoa kepada Allah agar rohnya tidak melewati mereka. Rohnya lalu diambil, dan ketika ia diambil, mereka tidak membiarkan roh itu di tangan malaikat maut sekejap mata pun sampai mereka memasukkannya ditempat basuhan. Lalu dari roh tersebut keluar bau bangkai yang paling busuk di bumi. Setelah itu, para malaikat naik bersamanya, dan mereka tidak melewati sekumpulan malaikat kecuali yang dilewati berseru, “Siapakah roh busuk ini?”, yang ditanya menjawab, “Fulan bin Fulan”, -dengan menyebut nama terburuk yang biasa dipanggilkan kepadanya di dunia. Ketika akhirnya berhenti di langit dunia, ia minta dibukakan pintu, tapi tidak dibukakan. (kemudian Rasulullah membaca ayat, “Tidaklah mereka dibukakan pintu-pintu langit dan tidak masuk surga sampai unta dapat masuk dari lubang jarum”. (QS. Al A’raf:40).
Lalu Allah berfirman, “Catatlah kitab catatannya di Sijjin, dibumi yang rendah!” kemudian Allah berfirman, “Kembalikan hamba-Ku ke bumi karena sesungguhnya Aku telah menjanjikan mereka bahwa Aku menciptakan mereka dari tanah, ke tanah Ku-kembalikan mereka, dan dari tanah Kukeluarkan mereka pada kali lain”. Rohnya lalu dilemparkan dari langit sampai mengenai jasadnya”. (kemudian Rasulullah membaca ayat, “Barangsiapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh”. (QS.Al Hajj: 31), lalu rohnya dikembalikan ke jasadnya. Kemudian dua malaikat yang sangat kejam datang kepadanya. Mereka membentak dan mendudukkannya lalu bertanya, ‘Siapakah Tuhanmu? Ia menjawab, ‘ha!?, ha!?, aku tidak tahu!. Mereka bertanya lagi, ‘Apa agamamu?’ jawabnya, ‘ ‘Ha!?, ha!?, aku tidak tahu!. Mereka bertanya lagi, ‘Apa pendapatmu tentang laki-laki yang diutus kepada kalian ini?, ia tidak mengenal namanya. Ketika dijawab Muhammad, ia berkata, ‘Ha!?, ha!?, aku tidak tahu!. Lalu terdengarlah seruan, ‘HambaKu dusta!'”. Siapkanlah tempat tidur dari api neraka dan bukakanlah pintu menuju neraka!” panas dan hawa neraka mendatanginya, dan kuburan menjepitnya hingga tulang-tulangnya remuk. Lalu datanglah kepadanya seorang laki-laki yang buruk wajahnya, kumal pakaiannya, busuk baunya, lalu berkata, “bergembiralah dengan sesuatu yang menyengsarakanmu! inilah hari yang telah dijanjikan bagimu”. Si kafir berkata, “Siapakah engkau? Wajahmu membawa kejahatan”. Yang ditanya menjawab, “Aku adalah amal burukmu (demi Allah, yang aku tahu, engkau lambat dalam mentaati Allah dan cepat dalam berbuat maksiat. Semoga Allah membalasmu dengan kejahatan!). Kemudian Allah menjadikan buta, tuli, dan bisu. Di tangan malaikat ada potongan besi yang jika dipakai untuk memukul gunung, gunung itu hancur jadi tanah. Kemudian bentuknya dikembalikan lagi seperti semula, lalu ia dipukul lagi sampai berteriak histeris yang terdengar oleh segala sesuatu kecuali manusia dan jin. Kemudian dibukakan pintu neraka dan disiapkan untuknya hamparan dari neraka. Ia berteriak, “Ya Tuhan, jangan engkau datangkan hari kiamat”. (HR. Ahmad, Abu Daud, al Hakim, dishahihkan oleh al Albani).
Kemudian setelah tiupan sangkakala yang kedua akan dibangkitkan semua manusia yang telah mati dari dalam kuburnya.
Kemudian, sesungguhnya kalian sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) pada hari kiamat (QS. Al-Mukminun:16)
Setelah itu seluruh makhluk akan dikumpulkan di padang Mahsyar dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang dan tidak berkhitan. Mereka diberhentikan di tempat itu untuk menunggu diputuskannya perkara mereka. Ketika itu mereka benar-benar ditimpa kesulitan yang sangat dahsyat.
Setelah itu amal perbuatan manusia akan dihisab. Setiap manusia akan diadili dengan sangat adil. Buku-buku catatan amal akan dibagikan. Setiap manusia akan mendapati seluruh perbuatannya –sekecil apapun- tercatat disitu. Allah berfirman:
“Dan mereka akan dibawa ke hadapan Rabbmu dengan berbaris”. (QS. Al-Kahfi:48).
“Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tidaklah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti kami mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai Pembuat perhitungan”. (QS. Al-Anbiya: 47).
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْﺁنِ الْعَظِيْمِ وَ نَفَعَنِي وَ إِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلاۤيَاتِ وَ الذِّكْرِ الْحَكِيْمِ .أَقُوْلُ قَوْلِي هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَ لِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
KHUTBAH II
إِنَّ الْحَمْدَ ِللهِ، نَحْمَدَهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئاَتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
Kaum muslimin rahimakumullah…
Setelah itu semua manusia akan melintasi sebuah titian di atas neraka Jahannam yang lebarnya lebih kecil dari sehelai rambut dan tajamnya lebih tajam dari pedang. Tidak ada yang selamat dalam melintasinya kecuali orang-orang yang ketika di dunia dahulu istiqamah dalam menta’ati Allah. Adapun orang-orang yang dzalim/fasik, ia akan terjatuh ke dalam neraka Jahannam.
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍّ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ فِي الْعَالَمِيْنَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ. اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى. اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الثَّبَاتَ فِي اْلأُمُوْرِ، وَنَسْأَلُكَ عَزِيْمَةَ الرُّشْدِ، وَنَسْأَلُكَ شُكْرَ نِعْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. اَللَّهُمَّ أَحْسِنْ عَاقِبَتَنَا فِي اْلأُمُوْرِكُلَّهَا وَأَجِرْنَا مِنْ خِزْيِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ اْلآخِرَةِ.
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ.
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لََعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.