Menakar Kecintaan Terhadap Dunia

29 Jan 2014Redaksi Nasihat Anda

Menakar Kecintaan Terhadap Dunia

Alloh subḥānahu wa ta'āla (glorified and exalted be He) berfirman :

“Ketahuilah, bahwa sesugguhnya kehidupan  dunia hanyalah permainan dan sesuatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megahan antara kamu serta berbangga-bangga dengan banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang membuat para petani terkagum-kagum dengan tanaman-tanamannya,kemudian tanaman itu menjadai kering dan kamu lihat warnanya menguning lalu hancur. dan di akhirat kelak ada azab yang keras dan ampunan dari Alloh subḥānahu wa ta'āla (glorified and exalted be He) serta keridhoanNya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (QS. Al-Hadid; 20)

Bacalah berulang kali ayat diatas, fahami maknanya dan renungkanlah. Setelah itu masihkah kita mengangan-angankan kehidupan dunia, masihkah dunia membuaimu?  Masihkah engkau tertipu dengan kesenangannya?

 Saudara/I ku…

Dunia memang alam nyata, bukan alam yang ghaib.  Semua hal yang ada di dunia merupakan fisik yang dapat dicerna oleh panca indra. Kondisi dunia ini penuh kenikmatan, banyak pilihan, penuh rupa, dan banyak warna. Semua itu bercampur baur dengan kecemasan dan kesulitan hidup. Dan, kita adalah bagian dari dunia yang berada dalam kesukaran.

Dunia itu indah namun menipu. Rasanya manis namun sejatinya ibarat racun yang memabukkan. Siapa yang meminumnya pasti kecanduan. Sedikit sekali yang bisa bebas dari belenggu dunia. Yaitu, terbebas dari obsesi dan angan-angan semu.

Alloh subḥānahu wa ta'āla (glorified and exalted be He) menghendaki dunia ini sebagai tempat bertemunya dua hal yang saling berlawanan, dua jenis yang saling bertolak belakang, dua kubu yang saling berseberangan, dan dua pendapat yang saling berseberangan. Yakni, yang baik dengan yang buruk, kebaikan dengan ke-rusakan, kebahagiaan dengan kesedihan. Dan setelah itu, Alloh akan mengumpul-kan semua yang baik, kebagusan dan ke-bahagian itu di surga.

Maka, jalanilah hidup ini sesuai dengan kenyataan yang ada. Jangan larut dalam khayalan. Dan, jangan pernah menerawang ke alam imajinasi.

Saudara/I ku…

Sejak dahulu hingga kini tidak sedikit orang-orang yang tertipu oleh dunia. Demi dunia, tidak sedikit manusia yang rela mengorbankan segala-galanya. Karena dunia, kawan bisa menjadi musuh, saudara tidak lagi disapa, anak jadi durhaka dan serentetan tindak kriminal lainnya.

Oleh karena itu, di dalam al-Qur’an berulang kali Alloh subḥānahu wa ta'āla (glorified and exalted be He) mengingatkan kita agar tidak terpedaya oleh pesona dunia yang memang memukau ini. Sesungguhnya kehidupan ini sangatlah fana dan singkat, sedangkan di akhirat kelak tersedia surga dengan segala kenikmatannya dan neraka dengan segala penyiksaannya.

Alloh subḥānahu wa ta'āla (glorified and exalted be He) berfirman; “Hai manusia, sesungguhnya janji Alloh adalah benar, maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia ini memperdayakan kamu dan se-kali-kali janganlah syaitan yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Alloh.”  (QS. Faatir: 5)

Dan firman-Nya subḥānahu wa ta'āla (glorified and exalted be He):

“Alloh subḥānahu wa ta'āla (glorified and exalted be He) meluaskan rezeki dan me-nyempitkan bagi siapa yang Dia kehendaki. Mereka bergembira dengan kehidupan dunia, padahal kehidupan dunia itu (di-banding dengan) kehidupan akhirat, ha-nyalah kesenangan (yang sedikit).” (QS. Ar’Radu: 26).

Saudara/I ku…

Pesona dunia dan kemilaunya hanya-lah berpengaruh pada jiwa-jiwa yang tidak meyakini hari akhir dengan segala peristiwa dahsyatnya. Hal ini karena hari akhir (Surga dan Neraka) adalah sesuatu yang ghaib dan tidak kasat mata. Sedangkan jiwa manusia sangat condong dengan sesuatu yang Nampak, nyata dan dekat. Padahal pesona dunia ini jika dibandingkan dengan pesona surga, sangatlah tidak ada artinya. Akan tetapi pesona surga tersebut tidak nampak, tidak bisa dibuktikan di dunia, dan tidak bisa di lukiskan dengan kata-kata.

Selain itu penyakit yang tidak kalah ganasnya adalah munculnya sikap al wahnu  (cinta dunia dan takut mati). Inipun menjadi salah satu virus yang sering hinggap pada diri kaum muslimin. Efeknya jelas akan sangat berpengaruh terhadap mental psikologis. Dengan perasaan takut mati, maka motivasi untuk beramal kebajikan khususnya yang berkaitan dengan keloyalan terhadap Islam akan berkurang. Karena timbangannya bukan lagi mem-perjuangkan dienul Islam, melainkan per-juangan agar bertahan hidup di dunia apa-pun caranya.

Oleh karena itu, pantaslah Rasululloh ṣallallāhu 'alayhi wa sallam (peace and blessings of Allāh be upon him) bersabda; “Hampir tiba suatu zaman di mana bangsa-bangsa dari seluruh dunia akan datang mengerumuni kamu bagaikan orang-orang kelaparan mengerumuni hidangan mereka.” Maka salah seorang sahabat bertanya,” Apakah karena jumlah kami yang sedikit pada hari itu?” Nabi ṣallallāhu 'alayhi wa sallam (peace and blessings of Allāh be upon him), men-jawab,”Bahkan, pada hari itu jumlah kamu banyak sekali, tetapi kamu seperti buih di lautan, dan Alloh akan mencabut ‘rasa gentar’ terhadap kamu dari hati musuh-musuh kamu, dan Alloh akan melempar-kan ke dalam hati kamu penyakit al-wah-nu.”Seorang sahabat bertanya, ‘Apakah itu al-wahnu itu, ya Rasulullah?’ Ra-sulullah ṣallallāhu 'alayhi wa sallam (peace and blessings of Allāh be upon him), menjawab, “Cinta dunia dan takut mati.” (HR. Abu Dawud dan Ahmad).

Saudara/I ku…

Demikianlah iblis la’natulloh ‘alaih berperan untuk senantiasa menyebarkan virus-virus busuknya. Mereka tidak akan pernah henti dan bosan untk senantiasa menjerumuskan manusia kedalam jurang kenistaan. Tidak ada jalan lain, hanya kepada Allohlah kita meminta perlindungan atas makar busuk mereka. Kita berdo’a kepada Alloh subḥānahu wa ta'āla (glorified and exalted be He) agar senantiasa di-tetapkan dalam jalan hidayah shirotul-mustaqim ini. Amin. Wallohua’alam . [Red-HASMI]