Tafsir Isti’adzah atau Kalimat Ta’awudz adalah sebagai berikut;
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيطَانِ الرَّجِيْمِ
“Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.”
A. Penjelasan Kata Isti’adzah
Al-Isti’adzah: Isti’adzah artinya ucapan seseorang أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيطَانِ الرَّجِيْمِ
أَعُوْذُ (A’udzu) : Aku mohon perlindungan.
بِاللهِ (Billahi) : Maksudnya kepada Robb segala sesuatu, Yang Maha Kuasa atas segalanya, Yang Maha Tahu segalanya, sembahan orang-orang terdahulu dan orang-orang kemudian.
الشَّيطَانِ (Asy-Syaithon) : Iblis yang dilaknat oleh Allah.
الرَّجِيْمِ (Ar-Rojiim) : Yang dirajam, yang dijauhkan, dan terusir dari segala bentuk kasih saying dan kebaikan.
B. Makna Isti’adzah Secara Umum
Aku mohon perlindungan dan penjagaan kepada Allah Ta’ala dari setan yang terkutuk agar ia tidak menggangguku dalam bacaanku, dan juga tidak menyesatkan aku, sehingga aku binasa dan hidup sengsara.
C. Hukum Isti’adzah
Disunnahkan bagi setiap orang yang hendak membaca Al-Qur’an, baik satu surat atau lebih untuk membaca ta’awudz (أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيطَانِ الرَّجِيْمِ), setelah itu baru memulai membaca ayat-ayat Al-Qur’an. Hal ini sesuai dengan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
فَإِذَا قَرَأْتَ ٱلْقُرْآنَ فَٱسْتَعِذْ بِٱللَّهِ مِنَ ٱلشَّيْطَانِ ٱلرَّجِيمِ
“Apabila kamu membaca Al-Qur’an, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk” (QS. An-Nahl: 98)
Juga dianjurkan bagi orang yang sedang marah atau terlintas pada pikirannya suatu hayalan yang buruk agar ia membaca isti’adzah.