Ternyata Engkau sesosok wanita, wanita yang di muliakan di saat jutaan wanita dihinakan didalam kubangan hawa nafsu setan. Ketika para wanita berbangga mengumbar syahwatnya,engkau tampil mempesona dengan syariat jilbabNya. Engkaulah anugerah Ilahi bagi seluruh wanita di bumi ini. Dirimu adalah karunia yang tak terkira yang menjadi contoh di alam nyata dan realita.
Putri Islamiku…
Engkaulah permata yang menyibakkan cahaya menghiasi indahnya fatamorgana dunia. Perangaimu adalah akhlaq wanita-wanita teladan yang menjaga kehormatan. Pribadimu adalah pancaran dari beningnya sabda junjungan. Dan jiwa-jiwamu adalah jiwa pendidik da'i teladan dan mujahid militan.
Engkaulah yang tetap mekar bagai indahnya mawar disaat kehormatan wanita mulai tercemar. Dirimulah yang senantisasa mewangi disaat harga diri wanita dibusukkan nafsu birahi.Ya..Engkaulah yang tetap kokoh perkasa disaat para wanita tersungkur hancur dikubang zina.
Engkaulah yang tak berkutik disaat godaan setan mode mulai berbisik. Tetap teguh bertahan dengan jilbab pilihan diantara ratusan mode pakaian yang melucuti kehormatan. Semua ocehan tak kau pedulikan demi menggapai ridha Ar-Rahman. Semoga Allah menjadikan Engkau penghuni surga yang indah nan bertaman.
Putri Islamiku…
Pintu–pintu zina itu kini terbuka dengan lebar. Terbuka di belakang,depandan samping kanan kirimu. Jebakan–jebakannya dipasang disepanjang perjalanan. Dan perangkapnya dipoles penuh menggoda bagi jiwa untuk selalu mengikutinya. Para wanita penzina telah diangkat jadi idola. Dimuliakan bagai permaisuri para raja. Kehadirannya disambut meriah bagai tamu kehormatan yang dipuja dan ditunggu kedatangannya. Dan ulah bejatnya tontonan laris menjadi koleksi dikalangan kawula muda.
Tempat-tempat zina pun kini telah dilegalkan terang-terangan. Hubungan gelap dikamerakan jadi tontonan. Sedangkan para pelacur menjadi penghibur jiwa yang futur.
Tak ada lagi keharuman harga diri dimata para biduanita yang menggadaikan kehormatannya.Tak ada lagi kesucian diri ditangan para penzina yang menjual diri di ranjang nista. Telah hilanglah masa depan generasi harapan di tangan para penzina yang menyesatkan pemuda islam. Merekalah yang hidup demi setetes mani dengan menggadaikan balasan di kubur dan akhirat nanti. Merekalah yang bergelut dengan syahwat dan tak peduli dengan akhlaq yang bejat merusak umat.
Putri Islamiku…
Masih adakah kebanggan dengan wanita-wanita barat yang kafir dengan syariat? Masih adakah kecintaan dengan kaum yang menjadikan zina jalan hidupnya? Oh naif sekali,sungguh keji sekali para pemburu syahwat itu dengan bangga video serta gambar-gambar porno mereka tersebar di dunia maya. Tak merasa malu ditonton mata jalang berjuta-juta. Bukan sekedar orang dewasa, anak –anak SMApun kecanduan tak peduli pria atau wanita.
Putri Islamiku…
Kehidupan remaja islam telah rusak hampir dimana-mana. Tidak di kota ataupun di desa zina merebak dikalangan mahasiswa bahkan anak SMA. Bagaimana zina tidak menyebar sedangkan kos-kosan mereka satu rumah bercampur baur layaknya seorang istri dan suami. Setiap malam minggu diapelin rutin oleh sang pacar yang bebas tanpa izin masuk keluar kamar. Budaya peluk cium bukan lagi tabu di muka umum. Bahkan sebagian mereka paginya menjadi mahasiswa dan malam harinya merangkap sebagai biduanita. Oh begitukah pergaulan bebas para mahasiswa dan anak SMA di nusantara?
Sungguh mengenaskan wahai putriku, setiap hari hampir terdengar berita gadis-gadis diperkosa bahkan setelah itu dibunuh nista. Lokalisasi sengaja dibiarkan karena sebagai tempat yang seolah resmi untuk berzina. Ya, yang dihukum adalah mereka yang berzina dengan paksa sedangkan suka sama suka boleh–boleh saja. Dan itu bukanlah zina kata mereka. Toh itu hak asasi manusia menurut mereka. Oh itulah indahnya demokrasi di otak mereka. Seolah-olah kebusukan-kebusukan itu mendapat perlindungan resmi dari berhala yang bernama Hak Asasi Manusia(HAM), sehingga orang bisa berbuat seenak dengkulnya.
Sebenarnya bukan sekedar itu wahai putriku. Ya, bukan sebatas itu. Dosa kaum Luth yang diadzab itu kini semakin menjadi-jadi. Komunitas lesbi dan banci yang semakin hari bertambah ngeri dinegri pertiwi. Situs-situsnya bermunculan di internet dengan bebas di akses tanpa bas-basi. Kontes demi kontes sengaja di gelar untuk mengeksploitasi mereka di media masa. Bahkan mereka akan menuntuthak asasi manusia untuk dinikahkan antara sesama jenisnya.
Oh…bagaimana nusantara kita tidak terus mendapat bencana jikalau memang penghuninya selalu menebar maksiat dimana-mana. Bukan sekedar rakyat biasa, para pejabat justru menjadi pelopornya. Bagaimana nusantara tidak dilanda sengsara jika syirik menjadi kepercayaan dan zina serta liwath menjadi kebudayaan rakyatnya. Oh mau dibawa kemana bangsa ini bersama pengabdi demokrasi dan pengumbar hawa?
Bukankahtelah menjadi rahasia umum penjualan alat kontrasepsi di malam tahun baru dan valentine meningkat pesat? Lebih mengerikan lagi para pembelinya adalah kalangan anak muda. Tidak lain mereka ingin melakukan puncak kebejatan yang mereka sebut dengan “pesta seks”. Sebuah penyimpangan fitrah yang binatang sebejat apapun tak pernah melakukannya. Na'udzubillahi min dzalik.
Itulah yang mereka sebut hari kasih sayang. Ya,hari kasih sayang para penyembah nafsu setan untuk melampiaskan puncak syahwatnya. Sungguh benar apa yang dikatakan Allah dalam Al qur’an .
”Mereka itu seperti binatang bahkan lebih sesat dari binatang”.
Putri Islamiku…
Kumohon kepadamu. Ya..aku mohon dengan segenap hati kepada dirimu yang dikaruniai hiasan iman di dalam hati dariAr-Rahman.
Pilihlah sahabat yang solih dan beriman. Dan berusahalah untuk selalu bersama muhrim jika engkau hendak bersafar sehingga orang–orang bodoh tidak bermacam-macam padamu. Dan jagalah jilbab islami karena itu perintah ilahi. Jilbab islami yang dengannya engkau mudah dikenali. Ya, dikenali bahwa engkau adalah pemilik izzah penjaga harga diri. Tak mudah dirayu para lelaki penyembah birahi. Dan dengan jilbab itu engkau tidak diganggu oleh mata-mata jalang yang tak pernah melihat keindahan kecuali pada badan seksi dan aurat yang dipamerkan.
Saudariku Putri Islami..
Hanya dirimu bukan yang lain. Ya,Engkaulah wahai putriku. Engkaulah mujahidah para pengawal syariat jilbab di bumi ini. Engkaulah benteng penegak bangunan kokoh yang kini ingin dihancurkan itu.
Jagalah benteng itu wahai mujahidahku. Jangan sekali-kali engkau lengah sehingga musuh-musuh itu merobek dan menodai. Beribathlah dengannya karena itu lambang kemuliaanmu dalam dien ini.
Putri Islamiku…
Jika benteng itu roboh maka apa jadinya generasi muslimah umat ini. Jangan sampai serigala-serigala zina itu menjadikan saudari-saudari kita santapan lezat bagi hawa nafsunya. Demi Allah aku tak rela walau hanya satu wanita dicengkram oleh mereka. Tak ada kata lain kecuali engkau harus berdiri tegar mengawal panji jilbab tetap berkibar. Tancapkan panji itu wahai putriku.Jangan gentar walau jasad mati terkapar. Hingga Robbmu bersaksi bahwa engkau adalah mujahidah sejati. Ya, Engkau wahai saudariku. Engkau bukan yang lain. Engkaulah mujahidah pengawal panji itu. Aku sangat yakin pada Allah kemudian kepadamu. Percayalah Allah senantiasa bersamamu selalu wahai mujahidahku.
(Okla)
Sana’a Yemen, Jumat 03 Ramadhan 1431 H