Bogor-HASMI.org| Ahad (17/2/2013), Sebuah talk show dengan tema “Menuju Kebangkitan Islam” pada acara 4th Bogor Islamic Book Fair 2013 telah menarik sekitar 100 orang lebih yang memadati lokasi talk show tersebut. Ustadz Dr. Muhammad Sarbini, M.H.I yang merupakan Ketua Umum Ormas Islam Harakah Sunniyyah Untuk Masyarakat Islami (HASMI) tampil sebagai pemateri.
“Alhamdulillah peserta yang hadir banyak sekitar seratus orang lebih dan mereka pada antusias,” kata Arif Herdiana, peserta talk show.
“Materi yang disajikan pun sangat menarik dan bermakna,” tambahnya
Mulai dari membahas jalan yang mengantarkan seseorang menuju kebangkitan Islam, Ustadz Muhammad Sarbini pun memaparkan penghalang-penghalangnya. Dan pengahalang yang terbesar ialah kesyirikan.
Ustadz Muhammad Sarbini juga menjelaskan bahwa Realita kesyirikan umat ini kini sudah sangat memilukan dan sangat terpuruk, sampai-sampai hewan berjenis kerbau yang berwarna putih atau yang biasa disebut kebo bule. Mereka anggap padanya ada keberkahan, bahkan mereka mengagung-agungkan kerbau tersebut sehingga mereka ngalap berkah padanya.
Selain itu pemateri juga menceritakan sebuah kisah nyata tentang dakwah seorang syaikh di sebuah bar. singkat kisahnya sebagai berikut:
Ada salah satu kisah seorang syaikh, pernah suatu ketika majlis ilmu yang biasa ia berdakwah di dalamnya sepi dari murid-muridnya, sehingga ia pun menanyakannya pada sebagian muridnya yang hadir di majelis itu bahwa kemana sebagian yang lain pergi sehingga mejelis ilmu ini sepi.
Murid-muridnya pun menjawab bahwa mereka yang lain telah pergi ke sebuah bar. Syaikh pun kembali bertanya “bar itu tempat apa? Muridnya pun menjawab, “bar ialah tempat orang-orang bermaksiat.” Maka sang syaikh tersebut meminta agar ia diantarkan ke bar itu.
Dan saat sampai di bar itu, ia terhalang oleh penjaga bar yang melarangnya masuk. Dan syaikh itu menjelaskan perihal kedatangannya ke tempat itu ialah untuk kebaikan yaitu berceramah di dalamnya. Dan penjaga tersebut tetap melarangnya. Hingga pemilik bar itu datang.
Lalu syaikh tersebut menawarkan sejumlah uang yang banyak agar ia bisa masuk dan berceramah di dalam bar itu. Sampai akhirnya pemilik bar tersebut sepakat dengan nominal yang besar dan di jadwalkan esok harinya bagi syaikh itu.
Di keesokan harinya saat sedang asyik-asyiknya orang-orang berpesta ria tiba-tiba lampu padam dan tinggal lah lampu panggung yang menyala. Lalu keluar lah syaikh yang hendak memberikan tausyiyah.
Dengan memulai ucapan basmalah dan hamdalah ia langsung mendapat tawa dan cemoohan dari para penonton yang mengira bahwa hal tersebut adalah lelucon.
Sampai pada sebuah kalimat sang syaikh yang membuat para pononton menitikkan air matanya.
“Wahai seluruh manusia kalian telah diberi umur panjang oleh Rabb Pencipta Kalian, namun kalian justru malah menghabiskannya dengan bermaksiat kepada-Nya. Kemanakah perginya kelezatan-kelezatan maksiat itu? Semua telah hilang, yang tertinggal hanyalah lembaran-lembaran catatan hitam nan kelam. Ketahuilah wahai seluruh manusia, kelak akan datang hari yang semua akan di binasakan kemudian akhirnya kita dimintai pertanggung jawaban atas amal-amal yang telah kita kerjakan. Semua binasa, semua ditanya, kecuali Allah Subhanahu Wata’ala yang Maha Esa lagi Maha Perkasa.”
Semua manusia termasuk pemilik bar terdiam, merenung, dan menangis. Menyesali kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat. Cahaya hidayah pun masuk ke dalam hati-hati mereka. Mereka semua bertaubat.
Sang pemilik bar tersebut tak lagi menggunakan bangunan tersebut sebagai sarana kemaksiatan.
Mudah-mudahan melalui tausyiah dan cerita yang telah disampaikan Ustadz Muhammad Sarbini pada talk show tersebut dapat memotivasi kita agar dapat terus berdakwah. Baik dengan jiwa, raga, serta harta yang kita miliki. Karena Surga tidak gratis, mendapatkannya butuh perjuangan, usaha yang sungguh-sungguh. Usaha menuju kebangkitan Islam. (Red-HASMI)