SABAR DALAM PENGABDIAN (Oleh : Abu Fayyadh Hanif, S.Th.I.)

SABAR DALAM PENGABDIAN

Oleh : Abu Fayyadh Hanif, S.Th.I.

Alloh Subhanahu wata’ala berfirman: Musa berkata kepada kaumnya: “Mohonlah pertolongan kepada Alloh dan bersabarlah: Sesunggunya bumi ini milik Alloh. Dia akan mewariskannya kepada siapa yang dikehendaki dari hamba- hamba-Nya. Dan kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertaqwa”. (QS. Al-A`rof [7]: 128)

Nabi Musa ‘Alaihissalam diperintahkan untuk menyampaikan hal ini saat Bani Israil mendengar ancaman Fir`aun yang akan membunuh anak-anak laki-laki mereka serta membiarkan hidup wanita-wanita mereka. Nabi Musa ‘Alaihissalam dengan sangat lembut tapi tegas berkata kepada kaumnya: “Mintalah pertolongan kepada Alloh agar ancaman itu tidak terkena kalian dan bersabarlah dalam menempuh pengabdian, jangan berduka. Ingatlah oleh kalian! Bumi tempat kalian terpuruk saat ini sesungguhnya milik Alloh Yang di tangan-Nya Malakut (kerajaan) segala sesuatu. Dia akan mewariskan bumi itu kepada para pengabdi-Nya yang bertaqwa”.

Saudaraku kaum muslimin…

Ayat ini dengan sangat gamblang menggambarkan satu dasar yang membawa kebangkitan Bani Israil dari keterpurukannya, yaitu sabar dalam pengabdian. Beristi`anah (meminta pertolongan hanya kepada-Nya) dengan penuh kesabaran merupakan tanda kerendahan seorang hamba, seorang abdi yang tulus.

Inilah yang juga diingatkan oleh Nabi kita yang mulia, yaitu Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wasallam saat memberikan nasihat kepada umatnya:

“Suatu zaman akan datang kepada manusia, dimana orang yang sabar dalam agamanya di kalangan mereka seperti orang yang menggenggam bara api.” (HR. Tirmidzi: 2260).

Perumpamaan yang sangat dalam. Seperti tidak mungkinnya menggenggam bara api kecuali dengan kesabaran yang sangat kuat dan kesiapan menanggung derita, demikianlah menjaga agama dan cahaya pengabdian di zaman itu, tak mungkin mampu kecuali bagi pemilik kesabaran yang sangat tinggi. (Min Wasail Daf`il Gurbah: Salman Audah: 217)

Ya sabar dalam pengabdian adalah sumber kebangkitan… Kebangkitan ruhani yang menjadi ibu dari kebangkitan peran menegakkan tauhid di muka bumi, kebangkitan duniawi yang penuh berkah dan kebangkitan ukhrowi memasuki surga yang penuh dengan kenikmatan.

Sumber : Materi Majalah INTISARI HASMI Vol. 0004 Rubrik Renungan

 

Check Also

ABDULLAH BIN MAS’UD / Orang Pertama yang Mengumandangkan Al-Quran dengan Suara Merdu

ABDULLAH BIN MAS’UD Orang Pertama yang Mengumandangkan Al-Quran dengan Suara Merdu Sebelum Rasulullah masuk ke …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

slot