LIBYA – Mantan penguasa Libya yang kini menjadi buronan, Muammar Kadhafi telah menjual sekitar 20 persen dari cadangan emas negara tersebut saat berjuang untuk mempertahankan kekuasaan di tengah pemberontakan populer yang akhirnya menyababkan kejatuhan dirinya.
Gubernur baru dari bank central Libya Qassim Azzuz mengatakan pada Kamis bahwa 29 ton emas dijual ke pedagang lokal pada bulan April, menjaring sekitar 1,4 milyar dolar AS (-+Rp 12 trilyun) untuk rezim Kadhafi yang kekurangan uang, yang berada di bawah sanksi PBB, Associated Press melaporkan.
“Emas itu dicairkan untuk membayar gaji dan untuk memiliki likuiditas di Tripoli, pada khususnya,” tambah Qassim Azzuz.
Azzuz juga mengatakan tidak ada aset bank yang “hilang atau dicuri” selama pemberontakan, termasuk sekitar 90 miliar dolar AS yang disimpan di luar negeri dan lainnya 25 miliar dolar AS yang disimpan secara lokal.
Dia mengatakan angka-angka tersebut tidak termasuk jumlah uang yang masih belum diketahui yang dikumpulkan oleh Kadhafi dan keluarganya, yang disimpan diluar sektor perbankan lokal.
Gubernur baru dari bank central Libya Qassim Azzuz mengatakan pada Kamis bahwa 29 ton emas dijual ke pedagang lokal pada bulan April, menjaring sekitar 1,4 milyar dolar AS (-+Rp 12 trilyun) untuk rezim Kadhafi yang kekurangan uang.
Sementara itu, negosiasi untuk penyerahan damai dari kubu pro-Kadhafi dari Bani Walid telah berakhir tanpa keputusan.
Pembicaraan tersebut, yang telah berlangsung selama beberapa hari, “telah berhenti karena ada belum ada hasilnya,” kata kepala militer Dewan Transisi Nasional (NTC) Abdullah Abu Ussara pada hari kamis.
“Kami sekarang menunggu instruksi untuk langkah kami berikutnya,” tambahnya
Para buronan dari anggota senior mantan rezim Kadhafi, termasuk jurubicara Moussa Ibrahim, diyakini bersembunyi di Bani Walid.
Bani Walid adalah salah satu dari empat kota masih yang dikuasai oleh pendukung Kadhafi. Kota-kota lain adalah Jufrah, Sabha dan tempat kelahiran diktator Libya tersebut, Sirte.
Para pejuang revolusioner telah mengepung Bani Walid, yang terletak 170 kilometer tenggara Tripoli, dan siap untuk bergerak masuk ke dalam kota.(Redaksi-HASMI//Vo).