Seorang tentara perempuan Israel dalam acara televisi "Tentara, Di Balik Layar" mengaku bahwa ia pernah membantu rekan-rekannya membunuh seorang anak Palestina dengan cara yang keji.
Ia menceritakanmemonitor aksi pembunuhan itu lewat kamera di pusat komando pemantauan anak-anak Palestina yang melempari tentara Israel dengan batu. Dan reaksinya para tentara membunuh seorang anak Palestinadengan sadis.
Dalam acara televisi tersebut, prajurit perempuan Israel yang tidak mengungkap jati dirinya itu juga mengaku bahwa anak-anak Palestina yang melempari tentara Israel dengan batu, sama sekalitidak berbahaya bagi pasukan Israel yang bersenjata lengkap.
Prajurit perempuan Israel lainnya, dalam acara itu juga mengaku pernah menangkap dan menyiksa belasan warga Palestina saat tugas jaga di pos Israel Shave Shomron yang berlokasi di Nablus dan Jenin. Tentara Zionis perempuan itu mengungkapkan bahwa ia menangkap 80 warga Palestina hanya untuk iseng dan senang-senang saja. Lalu ia menyuruh warga Palestina itu berdiri di tengah terik matahari sementara ia menonton sambil melontarkan caci maki tanpa alasan yang jelas pada warga Palestina yang sudah kepanasan itu.
Tindakan biadab sudah semacam ritual harian pasukan Zionis Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat. Mereka secara rutin melakukan penggeledahan ke rumah-rumah dan menangkapi warga Palestina tanpa alasan yang jelas.
Di sisi lain, sikap pemerintahan Abbas yang mau bekerjasama dengan aparat Israel menuai kecaman dari seorang profesor ilmu politik di Universitas Al-Najah, Nablus. Profesor Doktor Abdulsattar Qassem menyatakan bahwa pemerintahan Abbas telah melakukan kejahatan besar dan pengkhianatan terhadap rakyat Palestina karena telah memberikan pengamanan bagi para pemukim Yahudi dan bekerjasama dengan aparat penjajahIsrael. (eramuslim.com)