Jombang – Menjelang pelaksanaan Ujian Nasional (Unas), makam KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di Ponpes Tebuireng, Jombang dibanjiri peziarah pelajar. Mereka berdoa dengan harapan diberi kelancaran dalam mengerjakan soal-soal Unas.
H Masrukin Mashoed, guru MAN (Madrasah Aliayah Negeri) Jombang, mengatakan, ia membawa 200 muridnya untuk berdoa di makam Mantan Ketua PB NU tersebut. Dia berharap, seluruh pelajar MAN yang mengikuti Unas bisa lulus dengan nilai memuaskan.
Selain pelajar MAN, sejumlah pelajar dari SMK Negeri 1 Jombang juga terlihat di lokasi makam. Mereka membaca surat Yasin dan Tahlil di depan pusara mantan presiden RI tersebut. Lagi-lagi, para pelajar punya alasan tersendiri. Mereka ingin diberi kemudahan dalam Unas 2011.
"Kita hanya kirim doa. Mudah-mudahan bisa mengerjakan soal Unas dan juga bisa lulus dengan nilai yang memuaskan," ujar Hilman Muzaqi, siswa SMK Negeri 1 Jombang sesaat sebelum meninggalkan makam keluarga Tebuireng.
Sekadar diketahui, beberapa cara dilakukan pelajar untuk meraih sukses saat Unas. Saat ini saja, sekitar 7 ribu pelajar SMA yang ada di Kabupaten Jombang mengikuti doa bersama di Masjid Ulul Albab, Tebuireng, Selasa (5/4/2011). Mereka berdoa secara khusyu'. Bahkan tidak jarang, para pelajar tersebut meneteskan air mata.
Sebelum istighasah dimulai ribuan pelajar tersebut menunaikan shalat hajat yang dipimpin oleh KH Fahmi Amrullah, pengasuh pondok Tebuireng putri. Usai shalat hajat, pelajar kemudian memanjatkan doa secara bersama-sama. Hadir dalam acara tersebut Wakil Bupati Jombang, Widjono Soeparno.
Dengan hal seperti itu kita bersama sadari bahwa apakah hal tersebut merupakan ajaran dari Islam dimana mereka meminta hajat atau kebutuhan mereka dengan mendatangi kuburan, padahal sungguh hal tersebut termasuk kepada kesyirikan akbar. (Redaksi HASMI/Berita Jatim)