Kepala Kepolisian gerbang perlintasan darat Rafah Jalur Gaza Selatan Muqdim Abu Sya’r mengatakan bahwa pemerintah Mesir menutup perlintasan Rafah hari ini secara mendadak dan melarang masuknya bus yang mengangkut para musafir ke wilayah Mesir.
Dalam pernyataannya persnya yang dilansir situs berita Depdagri Palestina Abu Sya’r menegaskan hari ini Sabtu (4/6) bahwa dinas gerbang perlintasan Rafah di pihak Mesir secara mendadak mengambil keputusan menutup gerbang perlintasan Rafah.
Ia mengisyaratkan bahwa pihak kepolisian Palestina wilayah perlintasan Rafah berusaha mengontak pihak Mesir soal penyebab penutupan, namun mereka menolak menyampaikan hal tersebut.
Pihak kepala dinas perlintasan Rafah menegaskan bahwa pemerintah Mesir menutup perlintasan menutup gerbang perlintasan tanpa menyampaikan penyebabnya kepada pihak Palestina.
Kini ratusan musafir Palestina berkumpul di depan gerbang perlintasan Rafah di pihak Palestina dengan mengumandangkan yel-yel persaudaraan dan kecintaan kepada bangsa Mesir dan meminta agar perlintasan segera dibuka seperti biasa.
Para musafir Palestina juga tanpak mulai bosan karena menunggu sejak pagi untuk diperkenankan bepergian.
Muhammad Al-Fara warga Palestina yang hadir di gerbang Rafah sejak pagi menyatakan tidak tahu kenapa gerbang ditutup.
Sementara Hajah Nazihah Abdul Athi menyampaikan kekesalannya karena sudah menunggu lama sejak pagi buta untuk dibukakan gerbang Rafah sebab ia menderita sejumlah penyakit dan tidak bisa menunggu dalam waktu lama.
Para warga Palestina di gerbang perlintasan meminta kepada pemerintah Mesir dan Majelis Militernya membuka gerbang perlintasan langsung dan menerapkan janjinya memberikan kemudahan.
Gerbang perlintasan Rafah sendiri awalnya dibuka Sabtu lalu setelah Kamis (26/5) sebelumnya memutuskan untuk memberikan kemudahan di perlintasan Rafah di jam-jam kerja. (Redaksi HASMI/Hidayatullah)