Mencari Solusi Lewat Istiharoh

istikharah1Sahabat, seseorang pernah mengatakan bahwa hidup itu adalah keputusan memilih di antara dua. Pilih ta’at atau maksiat, syirik atau tauhid, sunnah atau bid’ah, iman atau kufur kepada Alloh . Lantas, ia melanjutkan; Jika pilihan ini dihadapkan pada orang yang beriman, maka jawabannya adalah ta’at, tauhid, sunnah dan iman kepada Alloh . Itu adalah sebuah keniscayaan, karena secara fitroh, manusia lebih cenderung kepada kebaikan, bukan kepada keburukan.

Namun pilihan tidaklah mesti sesuatu yang bertolak belakang atau kontradiktif. Terkadang pilihan itu adalah sesuatu yang sama-sama baik. Sebuah pilihan yang memang mempunyai kualitas guna yang sama, namun berbeda sikap. Seorang gadis harus memilih di antara dua orang jejaka yang sedang menantinya untuk sebuah jawaban ‘ya’ atau ‘tidak’ pada lamarannya. Seorang ayah yang harus memilih diantara dua pilihan yaitu memasukkan anaknya ke pesantren atau menikahkannya. Seorang karyawan yang harus memilih diantara dua pilihan, apakah harus berhenti bekerja karena tidak kondusifnya lingkungan kantor dan imbasnya sulit lagi mencari pekerjaan, ataukah tetap bertahan dengan segala permasalahannya. Dan masih banyak lagi pilihan lainnya yang tentunya membuat sang “pemilih” menjadi kebingungan karenanya.

Maka jika dalam sebuah musyawarah selalu ada orang yang memberikan pendapatnya mengenai sesuatu yang tak mampu kita pikirkan, lalu bagaimanakah kita mencari jawaban dari dua pilihan yang kadar baik buruknya masih tersimpan rahasia? Dan kepada siapakah kita mengadukan permasalan yang rumit itu? Ketahuilah saudaraku, bahwa Alloh  Maha Mengetahui dan Maha Penyantun. Dia mendengarkan permintaan hamba-Nya yang jujur dan ikhlas, dan Dia pasti memberikan petunjuk kepada hamba-Nya yang meminta petunjuk kepada-Nya, berdoalah dan terus berdoa! Jangan sekali-kali merasa bosan jika doa kita belum dikabulkan. Berdoalah kepada Alloh   sebagaimana yang diajarkan Rosululloh  untuk meminta pilihan kebaikan:

“Ya Alloh, saya minta pilihan-Mu menurut pengetahuan-Mu, saya mengharap dengan kekuasaan-Mu dan saya memohon karunia-Mu yang besar. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Kuasa dan saya tidak kuasa. Engkaulah yang Maha Mengetahui dan saya tidak mengetahui. Dan Engkaulah Yang Mengetahui segala yang ghoib. Ya Alloh jika Engkau mengetahui bahwa urusan ini baik bagiku, di dalam agamaku, penghidupanku dan akhir segala perkaraku. Atau mengatakan, ‘segala urusanku di dunia dan di akhiratku’. Maka takdirkanlah bagiku dan mudahkanlah untukku, kemudian berkatilah bagiku di dalamnya. Dan jika Engkau mengetahui bahwa urusan ini buruk bagiku, dalam agama dan penghidupanku, serta akhir segala perkaraku, atau mengatakan, ‘ segala urusanku di dunia dan di akhirat’  maka hindarkanlah dia daripadaku, dan hindarkan aku darinya, dan takdirkan hanya kebaikan bagiku di manapun kebaikan itu berada. Lalu ridhoilah aku dengan kebaikan itu. Beliau bersabda, ‘Kemudian menyebutkan kebutuhannya’.” (HR. al-Bukhori)

Sahabat, doa di atas merupakan solusi yang Rosululloh  ajarkan kepada kita semuanya ketika menghadapi dua pilihan yang sulit untuk diputuskan. Ketika kita menyerahkan sepenuhnya hanya kepada Alloh , maka lepaslah segala beban kita. Keyakinan yang kuat akan keputusan Alloh  adalah kunci kebahagiaan atas semua kehendak yang ditetapkan-Nya. Tidak ada kecewa, yang ada hanya puji syukur, karena Alloh  telah memilihkan yang terbaik untuk kita. Sebagai petunjuk dari Alloh  , pilihan melalui istikhoroh akan memberikan keyakinan yang amat kuat dan mantap. Tak salah, jika jawaban dari istikhoroh yang dilakukan seseorang kadang bisa memunculkan satu keyakinan yang mantap dalam diri, yang memotivasi diri untuk mengambil keputusan dari permasalahan yang tengah dihadapi.

Jika sudah demikian, lapanglah hidup kita. Karena semua permasalahan kita serahkan semuanya kepada Alloh , Dzat yang Maha Besar dan Bijaksana. Kita hanya makhluk yang lemah, tidak mempunyai kekuatan dan daya upaya. Subjektifitas dalam bertindak terkadang berakhir dengan sebuah kesalahan. Itu disebabkan karena hawa nafsu yang terus-terusan mempengaruhi keimanan dan keyakinan kita.

Oleh karena itu, carilah solusi melalui istikhoroh. Semoga dengan menceritakan dan “mencurhatkan” segala permasalah kita kepada Alloh , bisa berakhir dengan sebuah kebaikan. Karena pasti, Alloh  memilihkan yang terbaik untuk kita, bukan yang terburuk. Semoga Alloh  tetap mengistiqomahkan kita dalam keta’atan kepada-Nya. Amiin.

Check Also

ABDULLAH BIN MAS’UD / Orang Pertama yang Mengumandangkan Al-Quran dengan Suara Merdu

ABDULLAH BIN MAS’UD Orang Pertama yang Mengumandangkan Al-Quran dengan Suara Merdu Sebelum Rasulullah masuk ke …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

slot