CAIRO (hasmi.org)-Muslim tuna rungu sekarang akan dapat lebih memahami agama mereka setelah otoritas keagamaan Sharjah (DIAS), UEA, mengumumkan rencana mereka untuk memberikan khotbah Jumat dalam lima bahasa, dan menerjemahkannya ke dalam bahasa isyarat.
Departemen, menyanggupi untuk memenuhi kebutuhan semua segmen masyarakat, telah mempekerjakan dan mendedikasikan 48 masjid untuk memberikan khotbah Jumat dalam bahasa Urdu, Malayalam, Pashtun, Tamil, dan bahasa Inggris,” Shaikh Saqr bin Mohammed Al Qassimi, Ketua Departemen Urusan Islam Sharjah, mengatakan kepada Khaleej Times, pada hari Ahad 15 Desember, demikian sebagaimana dilansir onislam.net.
Bekerjasama dengan Sharjah, departemen akan mempekerjakan ahli bahasa isyarat untuk menerjemahkan khotbah kepada jamaah tuna rungu.
Inisiatif masjid Sharjah untuk melayani umat Islam tuna rungu bukanlah yang pertama kalinya. Juni lalu, sebuah masjid di Moskow mulai menawarkan kursus bagi tuna rungu untuk menerjemahkan kitab suci ke dalam bahasa isyarat, dan memenuhi impian Muslim tuna rungu untuk membaca dan memahami Alquran.
Sebelumnya pada Desember 2012, Global Deaf Muslim (GDM) meluncurkan kampanye untuk menerjemahkan Alquran ke American Sign Language.
Muslim percaya bahwa menjadi cacat adalah ujian dari Allah dalam kehidupan ini, dan karena itu bisa menjadi berkah tersembunyi.
Melayani Muslim Sharjah, Departemen Urusan Islam menjalankan lebih dari 1.000 masjid, 685 dari mereka berafiliasi dengan Emirat Al-Sharjah.
Selain itu terdapat 430 masjid pribadi dimana departemen akan menunjuk Imam yang memenuhi syarat dari mereka yang dicalonkan oleh dermawan yang menjalankan masjid,” kata Al-Qassimi. Kami juga telah diminta untuk mengelola 15 masjid baru tahun ini sejauh ini, sedangkan 64 berada di sedang dalam pembangunan.
Untuk menampung ratusan masjid di Al-Sharjah, DIAS telah menunjuk 698 imam dan muadzin. Al-Qassimi menambahkan bahwa DIAS telah mensponsori 1.431 kuliah umum selama 2013 sejauh ini, bersama dengan 572 kelas khusus dan 48 program ilmiah.
Imam dan dai juga menampilkan 200 acara TV on-air dan program radio untuk mencerahkan orang dan memberikan jawaban langsung atas pertanyaan mereka,” tambah Al-Qassimi.
Departemen urusan Islam Sharjah juga telah menerbitkan 4 jilid fatwa untuk menjawab pertanyaan publik mengenai Islam.
Jejaring sosial juga digunakan untuk sarana dakwah departemen meluncurkan beberapa akun di situs jejaring sosial utama. Kami memposting klip audio staf dai sehingga orang dapat dengan mudah mempelajari dan menemukan jawaban untuk pertanyaan mereka di mana saja dan kapan saja,” tambah Al-Qassimi. (red/HASMI/IslamOnline)