Korban meninggal dunia akibat bentrokan antara jamaah Ahmadiyah dan warga setempat, bertambah, dari tiga orang menjadi empat orang. Empat orang lainnya dalam keadaan kritis.
menurut informasi yang diterima korban yang dirujuk ke Rumah Sakit Pertamina Jakarta bernama Deden, telah meninggal dunia," ujar Camat Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Abdjah, Selasa (8/2/2011).
Sebelumnya, korban tewas akibat peristiwa berdarah itu tiga orang yang merupakan anggota Ahmadiyah, yakni Mulyadi, Tarno dan Roni, Minggu (6/2/2011).
Dia menyebutkan, seluruh korban bentrokan yang terjadi di Desa Umbulan Kecamatan Cikeusik adalah warga jamaah Ahmadiyah dan mereka sebagian besar rata-rata mengalami luka akibat bacokan senjata tajam.
"Saya berharap kasus bentrokan ini jangan sampai terulang lagi dan warga diminta menahan diri," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Umbulan, Kecamatan Cikeusik, M Johari, mengaku pihaknya tidak mengenal warga yang menyerang rumah pimpinan Ahmadiyah Suparman yang mengakibatkan tiga orang tewas di lokasi dan lima dilarikan ke RSUD Malingping.
Akibat bentrokan tersebut, selain merenggut nyawa juga dua mobil dibakar dan sebuah sepeda motor Honda GL-MAX dibuang ke sungai Cikeusik.
"Saya kira bentrokan ini sudah direncanakan karena warga Ahmadiyah sudah menyiapkan senjata tombak untuk melakukan perlawanan terhadap massa," katanya. (Redaksi Hasmi/Inilah)