KEHANCURAN KAUM TSAMUD, PETAKA SEPERTI ITUKAH YANG KITA TUNGGU?? (Oleh : Muhammad Fatih Haidaril I., M.Pd.I.)

Kaum Tsamud, adalah bangsa yang Alloh    berikan kelebihan, mereka memiliki kemampuan yang luar biasa. Mereka diberikan oleh Alloh Subhanahuwata’ala keahlian membangun rumah-rumah dan istana yang megah di kaki-kaki bukit, dan memahat gunung-gunung untuk di jadikan tempat tinggal. Tetapi mereka bukanlah kaum yang pandai bersyukur terhadap nikmat yang Alloh Subhanahuwata’ala berikan. Kehidupan mereka dipenuhi dengan maksiat, perzinahan, lebih takut, taat dan tunduk terhadap pemuka dan pemimpin-pemimpin mereka yang notabene kafir, musyrik, zholim dan sombong. Bahkan mereka berbuat kekafiran dan kemusyrikan yaitu penyembahan terhadap berhala. Karena kezholiman yang sedemikian luar biasa, Alloh Subhanahuwata’ala mengutus seorang Rosul untuk menyelamatkan dan mengingatkan mereka, yaitu Nabi Sholih ‘Alaihissalam. Beliau adalah seorang Robbani yang berahlak baik, seorang hamba yang selalu tunduk, taat dan hanya takut kepada Alloh Subhanahuwata’ala. (QS. Huud : 61-62).

Nabi Sholih ‘Alaihissalam menyeru kaumnya untuk kembali kepada Alloh Subhanahuwata’ala dan tidak menyembah selain kepada-Nya. Tetapi mereka menentang, tidak mau menerima da’wahnya. Malah mereka meminta Nabi Sholih mengeluarkan unta betina dari batu di kaki bukit. Nabi Sholih menyanggupi permintaan tersebut dengan syarat mereka mau beriman terhadap apa yang beliau bawa. Setelah pemuka kaumnya menyetujui syarat tersebut, Nabi Sholih sholat dan bermunajat kepada Alloh, terbelahlah batu yang ada di hadapan beliau dan melahirkan unta betina seperti yang kaumnya minta. Bukti kebenaran yang di bawa oleh Nabi Sholih telah nampak, tapi hanya sebagian kecil dari mereka yang beriman, sedangkan sebagian besar tetap ingkar. Bahkan dari kaum yang ingkar tersebut keluarlah ide untuk membunuh unta betina mukjizat Nabi Sholih.

Karena mereka telah membunuh unta betina itu, Nabi Sholih memerintahkan agar mereka mencari, melindungi dan bersikap baik terhadap anak unta betina tadi yang lari ke atas bukit ketika terjadinya pembunuhan terhadap induknya. Mereka pun berangkat mengejarnya. Tetapi setiap kali mereka mendaki, semakin tinggi pula bukit itu sehingga mereka tidak mampu mendakinya. Anak unta itupun akhirnya berbalik menengok ke bawah menghadap Nabi Sholih dan melenguh dengan suara keras tiga kali sebagai pertanda apa yang akan terjadi pada kaum Tsamud.

Alloh Subhanahuwata’ala menimpakan suara keras yang mengguntur seolah-olah mereka belum pernah berdiam di tempat itu. Alloh Subhanahuwata’ala pun menimpakan gempa sehingga mereka musnah, dan Alloh benar-benar ratakan tempat tinggal mereka dengan tanah bersama dengan jasad-jasad mereka yang binasa. Adzab keras ini bisa kita lihat dalam firman Alloh (QS. Hud : 65-68) dan  (QS. Al-A’raf : 74-79)

Saudaraku betapa banyak kenikmatan yang Alloh Subhanahuwata’ala telah berikan kepada kita? Betapa banyak tanda-tanda kekuasaan Alloh yang telah ditampakkan kepada kita? Belum datangkah kepada kita apa yang telah dibawa oleh Rosululloh Muhammad Shollallohu’alaihiwasallam, melalui para da’i, muballigh, ustadz dan para ulama? Lalu akankah kita ingkar dan durhaka kepada Alloh? Ataukah kita akan menunggu kebinasaan seperti kaum Tsamud yang durhaka itu?

Sumber : Materi Majalah INTISARI HASMI Vol. 0003 Rubrik Bencana-Bencana Dalam Sejarah Ummat