IMAM ABU HANIFAH رحمه الله (MEMULIAKAN SHOHABAT NABI ﷺ) (Oleh: Saefurrahim, Lc.)

IMAM ABU HANIFAH رحمه الله (MEMULIAKAN SHOHABAT NABI ﷺ)

Oleh: Saefurrahim, Lc.

Imam Abu Hanifah رحمه الله adalah satu ulama Islam yang hidup dimasa tabi’in, nama beliau adalah Nu’man bin tsabit, beliau belajar agama dan ditarbiyah langsung oleh tangan para shohabat Nabi ﷺ, diantaranya Anas bin Malik pembantu Rosululloh ﷺ.

Imam Abu Hanifah adalah seorang tabi’in yang mengenal keadilan dan keagungan para Shohabat Nabi ﷺ seperti yang disebutkan di dalam al-Qur’an al-karim dan kenyataan dalam kehidupan bersama mereka, sehingga beliau menyeru kepada kaum muslimin dalam salah satu ungkapan mulia beliau, “agar tidak menyebutkan seorang pun dari shohabat Nabi kecuali yang baik. Keberadaan shohabat bersama Nabi ﷺ sesaat saja, hal itu lebih bagus daripada amal kita sepanjang umur, meskipun umur kita panjang.” (Manakib Abi Hanifah: 76)

Beliau ﷺ juga berkata: “Manusia yang paling mulia setelah Nabi ﷺ adalah Abu Bakar رضي الله عنه , kemudian Umar رضي الله عنه , kemudian Utsman رضي الله عنه , dan kemudian Ali رضي الله عنه . Selanjutnya kita tidak boleh membicarakan tentang para sahabat kecuali yang baik-baik saja.” (An-Nur al-Lami’)

Sebagian golongan sekarang ini meremehkan keadilan para shohabat Nabi ﷺ. Pendapat mereka lebih layak dari pada pendapat shohabat. bahkan mereka bergurum dengan sepotong perkataan imam Abu Hanifah رحمه الله ; mereka laki-laki dan kampiun laki-laki.

Tentu pendapat mereka menyalahi al-Qur’an dan Hadits nabawi mengenai keagungan dan kemuliaan para shohabat yang disebutkan di dalamnya.

Adapun perkataan Abu hanifah sama sekali tidak ditujukan kepada para shohabat, dan tidak dapat dibuat argumen oleh golongan penghina shohabat, coba kita lihat perkataan selengkapnya:

“Perkara yang datang dari Alloh, maka itu di atas kepala dan mata (ungkapan pengagungan). Perkara yang datang dari Rosululloh ﷺ, maka kami dengar dan ta’ati. Perkara yang datang dari para shohabat, maka kami pilih yang terpilih, dan kami tidak merendahkan (kemuliaan) mereka. Perkara yang datang dari tabi’in (zaman kami), maka mereka laki-laki kampiun laki-laki.” (Siyar A’lam Nubala: 6/401)

Jelaslah, bahwa imam Abu Hanifah رحمه الله sangatlah menjunjung kemuliaan para shohabat Nabi ﷺ. Dan kita pun harus mengikuti jejaknya dalam memuliakan para shohabat ﷺ. Semoga Alloh ﷻ mencurahkan rahmat yang luas kepadanya.

Sumber : Materi Majalah INTISARI HASMI Vol. 0007 Rubrik Pahlawan-Pahlawan Islam Ilmiyyah

Check Also

TUNTUTAN ILMU ADALAH AMAL (Oleh: Tim Redaksi HASMI)

TUNTUTAN ILMU ADALAH AMAL Oleh: Tim Redaksi HASMI Sesungguhnya dengan mengamalkan ilmu, para ulama diangkat …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

slot
situs slot