MENYONGSONG KEBANGKITAN SEJATI
Oleh: Dr. Muhammad Sarbini, M.H.I.
Alloh telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kalian dan mengerjakan amal-amal sholih bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhoi-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan merobah (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap beribadah kepada-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan-Ku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang yang fasik.”
Saudara-saudarku kaum muslimin… Di ujung negeri sana sosok keangkuhan suatu bangsa, Yahudi sedang menunjukkan sifat Iblisnya dengan membantai siapapun manusia yang bukan Yahudi, apalagi yang bernama muslim di Gaza atau di luar Gaza. Semua bangsa yang selama ini menggembar gemborkan konsep-konsep keturunan kera dan babi pun (demokrasi, HAM, kebebasan, dll) hanya berpura-pura tak tahu atau sekadar bersuara seperti kerikil.
Di sisi lain, di negeri tercinta ini pun sifat-sifat kebinatangan telah menjadi reportase yang sangat mendulang fulus. Ibu yang melahirkan bayinya, dengan buasnya membantai sang bayi hidup-hidup, para abg rela antri rela menyayat-nyayat tubuh anak kecil tak berdosa hanya karena tak terbukti permintaannya, tambah pula pameran porno para tokoh idola sesat begitu bebas diumbar terbuka.
Masih adakah manusia menikmati fajar kebangkitan?
Janji Alloh Robbul alamin (Pencipta, Pemilik dan Penata alam semesta) tetap berlaku sepanjang zaman, itulah yang difirmankan-Nya seperti yang kita cantumkan di atas. Janji ini dikatakan oleh Ibnu Abbas – seperti yang dinyatakan dalam tafsir Zadul Masir – adalah janji yang diberikan Alloh ﷻ kepada umat Nabi Muhammad ﷺ di dalam Taurat dan Injil, janji azal yang tak mungkin diingkari.
Bukan hanya janji kebangkitan di alam dunia dengan meraih kebangkitan peran dan duniawi, menimpu umat manusia dengan tauhid dan Islam sampai turunnya keberkahan langit dan bumi, tapi juga kebangkitan ukhrowi menikmati kebahagiaan surga nan abadi.
Akan tetapi apakah janji itu diberikan begitu saja tanpa syarat?
Alloh ﷻ telah menggariskan janji itu dengan syarat “Beriman dan beramal sholih” serta mewujudkan “ya’budunani la yusyrikuna bi syay’a”. (Mengabdi hanya kepada Alloh ﷻ dan tidak mempersekutukan-Nya).
Ya kebangkitan ruhani… Kebangkitan ruhani dengan penitian siratul mustaqim secara kaffah adalah syarat yang harus diwujudkan janji Alloh ﷻ. Kembalinya umat secara menyeluruh ke dalam siratul mustaqim adalah kebangkitan sejati yang menjadi buah dari berbagai sebab kebangkitan lainnya, peran, duniawi dan ukhrowi. Inilah yang harus menempuh dakwah yang murni, yang menuntun dan mengarahkan manusia meniti siratul mustaqim, individu dan komunitas masyarakat. “Janji Alloh ini harus dapat terwujud di era pertanda, dan akan terus terwujud selama kaum muslimin menegakkan syarat yang dijanjikan-Nya. Janji Alloh itu tidak akan batal sampai umat Muhammadi yang murni menegakkan syarat yang dijanjikan-Nya itu sampai hari kiamat. Terbukti dengan kenikmatan, keberkahan, kejayaan zaman dan rasa aman umat disebabkan oleh tersingkirnya syariat Alloh itu dihilangkan dari antara sisinya yang ada terus serta di dalam sejarah umat di antara tugas umat mulia…” (Fi Dzilal al-Qur’an).
Mari menyongsong kebangkitan sejati dengan dakwah kemurnian yang total…!!
Sumber : Materi Majalah INTISARI HASMI Vol. 0007 Rubrik Editorial
HASMI :: Sebuah Gerakan Kebangkitan Himpunan Ahlussunnah Untuk Masyarakat Islami