Ramallah-HASMI.org| Presiden Palestina Mahmoud Abbas telah menginstruksikan kepada aparat keamanan di Ramallah agar berupaya menenangkan daerah Tepi Barat. Abbas tidak ingin warga Palestina kembali berseteru dengan Israel.
Pada sebuah rapat dengan pejabat keamanan Palestina, Abbas mengklaim kebijakan pertahanan Palestina telah membuktikan bahwa negara sama sekali tidak didikte oleh pendudukan Israel. Palestina juga menaruh perhatian ekstra pada keselamatan warganya.
Seperti diberitakan Haaretz, Hari Selasa (26/2/2013), salah seorang pejabat Palestina mengatakan, negaranya sama sekali tidak menginginkan konfrontasi dengan Israel. Hal itu disebabkan karena setiap konfrontasi justru malah akan membahayakan institusi Palestina. Namun tidak ada yang bisa menjamin, keamanan di Tepi Barat akan tetap tenang.
Pergolakan di Tepi Barat mulai terjadi usai seorang tahanan Palestina ditemukan tewas di penjara Israel. Israel melaporkan, tahanan bernama Arafat Jaradat itu tewas karena sakit. Namun Pemerintah Palestina yang mengotopsi jasad Jaradat, dengan sangat yakin, pria berusia 30 tahun itu tewas karena telah disiksa oleh sipir penjara Israel.
“Jaradat mengalami siksaan yang sangat buruk yang berakibat pada kematiannya. Israel sepenuhnya bertanggung jawab terhadap kematian Jaradat,” kata Menteri Urusan Tahanan Palestina Issa Karake.
Palestina dan Israel dikabarkan meminta intervensi Amerika Serikat (AS) dalam kasus ini. Negeri Paman Sam langsung berupaya menengahi kedua pihak itu dan mengajak mereka untuk berdialog.
“Kami jelaskan kepada Israel dan Palestina, kedua pihak itu harus menenangkan diri dan mencegah terjadinya perseteruan,” ujar pejabat AS. (Red-HASMI/detik)