Sebuah kelompok HAM mengatakan sedikitnya 26 anak telah ditembak mati oleh pasukan Israel karena mereka mencari bahan bangunan di puing-puing bangunan yang hancur akibat di dibom Israel di dekat perbatasan pada tahun 2010.
Laporan yang dikeluarkan oleh organisasi "Save the Children" mengatakan anak-anak tersebut tewas saat mereka mencari bahan bangunan yang tersisa dari perang mematikan 22-hari Israel di Gaza pada pergantian tahun 2009.
Menurut laporan blokade Israel di wilayah tersebut telah menempatkan kehidupan anak-anak menjadi semakin beresiko.
Kelompok kerja yang dipimpin UNICEF menyerukan segera diakhirinya blokade 4-tahun-terhadap wilayah ini, mengatakan blokade itu telah memaksa anak-anak menjadi putus sekolah dan harus bekerja untuk membantu menghidupi keluarga mereka.
Banyak anak-anak yang telah terkena tembakan Israel, pada saat mereka mencari bahan bangunan di dekat zona penyangga.
Setidaknya 26 anak-anak ditembak oleh pasukan Israel dekat perbatasan tahun lalu, menurut laporan tersebut.
"Karena dampak buruk ekonomi blokade, anak-anak terpaksa untuk bekerja dan mengais-ngais di dekat pagar zona penyangga. Bahkan orang yang tidak dalam zona penyangga pun secara sepihak menjadi sasaran tembak oleh tentara Israel," kata juru bicara UNRWA Chris Gunness.
"Blokade harus berakhir segera dan harus ada review kebijakan yang berkaitan dengan daerah perbatasan," kata Salam Kanaan, direktur "Save the Children" di Wilayah Pendudukan Palestina.
Israel telah memberlakukan blokade di wilayah tersebut sejak bulan Juni 2007, mencegah masuknya ratusan item, termasuk bahan industri penting.
Ribuan rumah yang hancur selama konflik belum dibangun kembali. (Redaksi HASMI/eramuslim)