JAKARTA – Kabar baru WikiLeaks merilis dokumen dari Kedubes AS di Jakarta. Terungkap bahwa para blogger di Indonesia dimanfaatkan untuk kepentingan AS. Team voa-islam tidak begitu terkejut ketika Wikileaks merilis kabar tentang blogger Indonesia yang "digarap" untuk membela kepentingan AS & menutupi skandal di kalangan generasi muda, mengingat banyak ajang seperti yang dikunjungi para blogger, social media dan sejenisnya dari tahun ke tahun didukung penuh oleh Kedubes AS di Indonesia.
Banyak generasi muda dan blogger yang tidak sadar telah menjadi "corong" lipservice AS demi menutupi skandal dan kejahatan terhadap kemanusiaan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Misalnya saja Fanpage di Facebook Kedubes Amerika Serikat di Indonesia dengan fans sebanyak lebh dari 300.000 fans, 300 video channel di Youtube, dan 1000 follower di Twitter dan pesta blogger ini sudah dilibatkan dalam dua tahun terakhir dengan melibatkan ribuan blogger paling berpengaruh di Indonesia
Di Indonesia sendiri Facebook memiliki pengunjung 25 juta orang/hari, sehingga dengan tingkat populasi yang besar dan juga merupakan pengguna internet yang sangat pesat pertumbuhannya dengan menempati peringkat 5 di Asia, bukannya tidak mungkin menjadi sasaran kampanye banyak kepentingan, termasuk AS.
Informasi yang kami terima, sebuah kawat berkode referensi "JAKARTA 0065" pada 12 Februari 2010 silam dari Kedubes AS Jakarta, kepada pejabat Kemlu AS bernama Jared Cohen. Seperti dilansir Guardian, Rabu (19/1/2011), kawat itu mengungkap strategi AS untuk memanfaatkan social media di Indonesia untuk kepentingan AS.
"Kedubes AS di Indonesia adalah yang terdepan dalam Public Diplomacy 2.0. Dengan lebih dari 50.000 fans (di akun Facebook Kedubes AS), paling banyak dari Kedubes AS lain di seluruh dunia, dengan menggunakan social media di Indonesia," demikian pernyataan Kedubes AS.
"Melibatkan para blogger lokal untuk mempromosikan pesan-pesan dan informasi AS. Kami memposisikan diri dengan unik untuk menggunakan alat-alat ini untuk memperkuat tema-tema dan topik-topik kunci untuk mendukung mendorong rencana kunjungan Presiden Obama," rilis mereka. (Redaksi HASMI/voa islam)