Saudariku, semoga Allah Subhanahu wa ta’ala membimbingmu, kita semua pasti menginginkan keselamatan dan kebahagiaan hidup dunia dan akhirat. Kita semua sangat ingin mendapatkan rahmat (kasih sayang) Allah Subhanahu wa ta’ala, tidak hanya di dunia tapi juga di akhirat. Karena kita sangat mengharapkan hal itu, maka kita harus menempuh jalannya, yaitu melaksanakan rukun Islam yang lima: bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah dan bahwa Muhammad adalah Rasul-Nya, mendirikan sholat yang lima waktu dan menjaganya dengan baik, mengeluarkan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan dan haji jika mampu. Kelima hal tersebut adalah kunci untuk meraih surga Allah Subhanahu wa ta’ala yang kekal abadi dan agar selamat dari neraka-Nya.
Kemudian ada kewajiban lain bagi seorang Muslimah yang perintah ini datangnya dari Allah Subhanahu wa ta’ala dan Rasul-Nya , yaitu menutup aurat (berjilbab) ketika ia akan keluar rumah. Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:
“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang Mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu.” (QS. Al-Ahzab [33]: 59).
Saudariku… Apa yang menghalangimu untuk berjilbab?
Sebagian Muslimah berkata, “Aku belum merasa siap untuk berjilbab karena imanku masih lemah.” Kita hendak bertanya, “Kalau begitu, kapan siapnya? Apakah engkau bisa menjamin bahwa engkau masih akan hidup tahun depan? Bagaimana seandainya ajal datang sebelum engkau merasa siap untuk berjilbab? Apakah engkau tidak takut akan adzab-Nya? Ketahuliah saudariku, alasan seperti itu adalah bisikan setan yang diselipkan ke dalam benakmu untuk menghalangimu dari menaati Allah.
”Sebagian lagi berkata, “Bukankah yang penting itu hati? Kalau hati kita bersih, saya pikir tak mengapa saya tidak berjilbab.” Jawabannya: Keimanan itu bukan hanya di hati saja, tapi iman itu adalah keyakinan dalam hati, diucapkan dengan lisan dan diamalkan dengan anggota badan.
Sebagian berkata, “Saya merasa malu untuk berjilbab karena sebagian besar teman-teman saya tidak berjilbab, kalau saya pakai jilbab saya akan merasa terasing.” Jawabnya, “Islam mengajarkan agar seorang wanita merasa malu jika terlihat auratnya, bukan malah malu jika menutup auratnya. Suatu yang buruk tidak akan menjadi baik meskipun sebagian besar orang melakukannya. Allah berfirman :
“Katakanlah: “Tidak sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu, maka bertakwalah kepada Allah hai orang-orang berakal, agar kamu mendapat keberuntungan.” (QS. Al-Ma’idah [5]: 100).
Adapun merasa terasing, maka bersabarlah degan keadaan seperti itu karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Islam ini bermula dalam keadaan terasing dan akan kembali menjadi terasing, maka berbahagialah orang-orang yang terasing.” (HR. Ahmad dan Muslim).
Itu lebih baik daripada engkau mengikuti trend yang menyalahi perintah Allah Subhanahu wa ta’ala dan Rasul-Nya sehingga mencegahmu dari surga-Nya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ada dua golongan dari penghuni neraka yang aku belum pernah melihatnya; (salah satunya adalah) wanita-wanita yang berpakaian namun seperti telanjang, mereka menyimpang dan membuat orang lain menyimpang, kepala mereka seperti punuk unta, mereka tidak akan masuk surga dan juga tidak akan mencium baunya, padahal bau surga itu dapat tercium dari perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim).
Sebagian berkata, “Jika aku berjilbab aku takut tidak diterima jika melamar pekerjaan.” Jawabnya, semua perbendaharaan langit dan bumi ada di tangan Allah , Dia-lah Yang Maha Pemberi rizki dan Dia berjanji :
“Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangkanya.” (QS. at-Tholaq [65]: 2).
Maka hendaklah engkau bersangka baik kepada Allah Subhanahu wa ta’ala. Semoga Allah Subhanahu wa ta’ala meneguhkan hatimu untuk melaksanakan perintah-Nya dan membimbingmu ke jalan yang diridhoi-Nya. Aamiin… (Admin-HASMI).
.:: Wallahu Ta’ala ‘Alam ::.