Ritual Ziarah Makam Mbah Priok

Jakarta – Majelis Ulama Indoensia Jakarta diminta terus mensosialisasikan temuan dan rekomedasi tentang makam Mbah Priok. Hasil penelusuran MUI menemukan sejumlah kejanggalan terkait sejarah, pemahaman dan tradisi peribadatan di makam Mbah Priok. Kejanggalan tersebut tampak dari uraian sejarah yang menyebut Hasan Al Hadad sebagai ulama besar yang menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa. Padahal fakta yang diketahui tentang Hasan Al Hadad hanyalah seorang pekerja kapal.

Kejanggalan juga tampak tampak dari anggapan yang menyatakan bahwa air yang berasal dari sumur berada dekat kuburan Hasan Al Hadad setara dengan air zam-zam. Tidak hanya itu. Penyimpangan juga terlihat dari adanya anggapan yang memitoskan juru kunci kuburan laiknya Wali Allah dan keharusan para jamaah untuk berjalan mundur ketika pulang berziarah.

Temuan itu hendaknya terus disosialisasikan oleh MUI agar masyarakat tidak memiliki interprestasi yang macam-macam tentang makam tersebut. Jika itu tidak dilakukan, dikhawatirkan prilaku peribadatan tersebut akan berdampak pada penyimpangan pemahaman agama Islam serta masalah aqidah.

Makam Mbah Priok menuai sorotan usai yang terjadi pada pertengahan April lalu. Insiden yang berawal dari rencana penertiban bangunan tersebut berakhir dengan insiden berdarah yang menewaskan personil satuan pamong praja dan pembakaran puluhan kendaraan operasional polisi. Jumlah yang terluka bahkan mencapai ratusan orang. (Redaksi HASMI/tempo)

Check Also

Hadirilah..!! TABLIGH AKBAR & LIQO SYAWAL Ahad, 14 Mei 2023

Hadirilah..!! TABLIGH AKBAR & LIQO SYAWAL Dengan Tema : 🌷 “Tarbiyah Romadhon Melahirkan Mujahid Dakwah” …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *