MESIR-HASMI.org| Sikap Presiden Mesir Mohamed Mursi dalam menanggapi serangan Israel terhadap warga Palestina patut mendapatkan acungan jempol, dalam kesempatan pidatonya beliau mengatakan bahwa Mesir tidak akan meninggalkan Gaza sendirian , dan lebih lanjut ia menggambarkan bahwa apa yang terjadi di Gaza sebagai “Agresi Militer terang-terangan terhadap kemanusiaan.”
Dalam pidato singkatnya setelah sholat Jumat di Kairo, dia mengatakan “Kami melihat apa yang terjadi dalam agresi Gaza merupakan sikap terang-terangan melanggar kemanusiaan dan saya memperingatkan dan saya ulangi peringatan saya untuk para pelanggar ! Mereka tidak akan pernah memiliki kekuasaan atas rakyat Gaza.” Dia menambahkan bahwa “Kairo tidak akan meninggalkan Gaza sendirian, saya katakan atas nama rakyat Mesir bahwa Mesir saat ini berbeda dari Mesir kemarin dan Arab saat ini berbeda dengan Arab kemarin.” Dikabarkan bahwa sesaat setelah pidato presiden Mesir tersebut, pembunuhan dua warga Palestina terjadi kembali, termasuk seorang anak dalam serangan udara Israel di Saftawi lingkungan di Jalur Gaza utara.
Sebagai bukti keseriusan Mohamed Mursi dengan apa yang disampaikannya itu, ia mengutus Perdana Menteri-nya; Hisham Qandil ke Gaza pada jumat ini sebagai aksi kenegaraan “mengutuk agresi Israel” di Jalur Gaza. Qandil mengatakan selama kunjungan ke Al-Shifa Hospital, “Apa yang terjadi di Gaza adalah bencana dan Israel harus menghentikan agresi ini.” Israel menyerukan akan menghentikan semua aksi militer selama kunjungan Qandil yang berlangsung tiga jam, asalkan Hamas mau menahan serangannya.
Sekitar 18 warga Palestina, termasuk warga sipil, militan dan lima anak telah gugur sejak awal operasi militer Israel yang dikenal sebagai “Operasi Tiang Langit” . Kini Israel telah memanggil 30.000 dari pasukan cadangan Angkatan Darat untuk persiapan serangan darat, tetapi wartawan BBC Yohanes Donison yang berada di Gaza mengatakan bahwa tidak ada tanda-tanda invasi darat. (Red/HASMI).