Alloh [swt] berfirman di dalam al-Qur’an surat Al-Mukmin : 21 :
“Dan Apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi, lalu memperhatikan betapa kesudahan orang-orang yang sebelum mereka. Mereka itu adalah lebih hebat kekuatannya daripada mereka dan (lebih banyak) bekas-bekas mereka di muka bumi, maka Alloh mengazab mereka disebabkan dosa-dosa mereka. Dan mereka tidak mempunyai seorang pelindung dari azab Alloh.” (QS. Al-Mu’min [40] : 21)
Ayat yang mulia ini merupakan bentuk peringatan Alloh [swt] kepada hamba-Nya bahwa sunnatulloh senantiasa berlaku dari zaman ke zaman, dari waktu ke waktu dan dari umat yang satu ke umat yang lain hingga datang hari kiamat, yaitu Alloh [swt] akan menurunkan azab, musibah dan kehancuran terhadap umat yang melangggar apa yang telah Alloh [swt] tentukan berupa hidayah.
Sunnatulloh yang tergambar dalam ayat di atas pernah menimpa dan melanda umat-umat terdahulu akibat pembangkangan mereka terhadap batasan-batasan Alloh [swt]. Kita mengetahui bagaimana dibinasakannya kaum Nabi Nuh akibat kedzaliman mereka yang kelewat batas, kedurhakaan terhadap Alloh [swt], kesombongan dan keangkuhan mereka dalam menolak kebenaran yang datang dari utusan Alloh [swt], dan yang lebih dahsyat yaitu kemusyrikan yang turun temurun dengan menyembah berhala.
Kita mengetahui bagaimana dihancurkannya kaum ‘Aad akibat kekafiran dan keangkuhan mereka terhadap ajakan dan peringatan Nabi Hud . Akibatnya Alloh [swt] membinasakan mereka semua kecuali Nabi Hud dan beberapa orang yang beriman bersamanya. Mereka di adzab Alloh [swt] dengan tiupan angin yang sangat kencang dan sangat dingin selama 7 malam 8 hari secara terus menerus. Kita mengetahui bagaimana Alloh [swt] membinasakan kaum Tsamud akibat penyembahan mereka kepada berhala, banyak berbuat maksiat, kedzoliman dan kesombongan mereka.
Sunnatulloh di atas akan senantiasa berlaku hingga akhir kehidupan manusia. Dalam ayat diatas Alloh [swt] memberikan bimbingan dan peringatan kepada kita agar mau berjalan, memperhatikan dan merenungkan serta menjadikan pelajaran kesudahan orang-orang yang berbuat pembangkangan kepada-Nya. Di ujung ayat yang mulia di atas, Alloh [swt] juga memperingatkan kepada kita bahwa tidak ada seorang pun yang dapat melindungi kita dari azab-Nya.
Mari kita perhatikan dan kita renungkan azab Alloh [swt] yang pernah ditimpakan kepada kaum-kaum pembangkang dan sebab-sebab diturunkanya azab dengan keadaan umat kita saat ini. Realita keterpurukan umat kita saat ini sudah sangat mengerikan dan sudah berpotensi mengundang azab dari Alloh seperti yang telah menimpa umat-umat pembangkang terdahulu. Bahkan azab-azab itu sudah berdatangan bertubi-tubi bagaikan gelombang lautan yang terus menerus bergantian menghempas pantai.
Tidakkah semua ini kita bisa jadikan pelajaran? Ataukah kehancuran total yang kita inginkan? Seperti umat-umat terdahulu yang dibinasakan sehingga tidak ada yang tersisa? Tidak ada keselamatan selain kembali dan mengembalikan umat kepada jalan yang Alloh [swt] telah tentukan. Alloh [swt] berfirman dalam al-Qur’an surat Thoha ayat 123-124 dan dalam surat al-Baqoroh ayat 38-39. Alloh berfirman: “Maka jika datang kepada kalian petunjuk daripada-Ku, lalu barang siapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka. Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta”. Dan Alloh berfirman:”….Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati. Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.”
Wallohu ‘alam bishshowab.