BUKITTINGGI (www.hasmi.org) | Mengingat kabut asap yang masih menyelimuti, pemerintah kota Bukittinggi, Sumatera Barat, meminta warga agar membatasi diri untuk keluar rumah.
Syofia Dasmauli, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi, mengatakan permintaan masyarakat supaya membatasi diri keluar ruangan atau rumah karena dampak kabut asap dapat mengganggu kesehatan.
Dari catatan Dinas Kesehatan akibat dampak kabut asap itu, terangnya, telah terjadi peningkatan penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Bagian Atas (ISPA) sebesar 10 sampai 20 persen sejak kabut asap menyelimuti Bukittinggi.
Kabut asap yang menyelimuti Bukittinggi, sudah berlangsung selama tiga pekan, namun pada hari ini lebih tipis dari beberapa hari sebelumnya.
Ia menyarankan supaya masyarakat memperbanyak meminum air putih supaya pengaruh kabut asap di bagian tenggorokan tidak begitu berdampak terhadap kesehatan.
Kabut asap dapat menyebabkan penyakit ISPA karena membawa partikel-partikel melalui udara sehingga menggangu saluran pernafasan saat terhirup.
“Memakai masker setidaknya dapat meminimalisir penyakit ISPA dari dampak kabut asap,” katanya.
Seorang warga Mandingan Kota Selayan, Sari Aini (32) mengatakan, terpaksa harus menggunakan masker setiap ke luar rumah. “Jika tidak menggunakan masker, tenggorokan terasa sakit mungkin pengaruh kabut asap yang terhirup itu,” ungkapnya.
Rahmat Hidayat, yang mengaku mengalami sakit pada tenggorokan sejak kabut asap yang menyelimuti kota itu.
“Menggunakan masker tidak begitu menjamin terhindar dari dampak kabut asap bagi kesehatan. Solusi yang tepat adalah agar secepatnya dilakukan pemadaman lahan yang terbakar itu oleh pemerintah,” katanya.(Red/HASMI/ANTARA)