Dakwah adalah suatu kewajiban bagi setiap Muslim dalam meneruskan amanah Rosululloh [saw] hingga akhir zaman. Menyeru manusia agar mentaati Alloh [swt] dan Rosul-Nya [saw], dan melarang mereka dari segala kemungkaran dan kemaksiatan.
Kebutuhan umat kepada dakwah seperti ikan yang membutuhkan air. Dakwah lah yang mengembalikan umat kepada kemuliaan dan kejayaan. Meninggalkan dakwah berarti menjeremuskan umat ke dalam kebinasaan.
Alloh [swt] menjanjikan surga yang penuh kenikmatan bagi yang istiqomah mengemban panji dakwah.
Sudah menjadi konsekwensi bagi yang ingin meniti jalan dakwah maka ia dituntut melakukan pengorbanan. Meniti Dakwah tanpa pengorbanan, adalah ibarat perahu di daratan.
Pengorbanan adalah bukti kesungguhan seseorang dalam meniti jalan dakwah. Sebesar pengorbanan seseorang dalam dakwah, maka sebesar itu pula kesungguhan seseorang meraih ridho Alloh [swt]. Alloh [swt] berfirman : “Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Alloh; dan Alloh Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya.”(QS.al-Baqoroh [2]:07)
Hidup seorang da’i adalah hidup penuh dengan pengorbanan. Pengorbanan seorang da’i yang dituntut Alloh [swt] dalam berdakwah adalah berupa harta benda, jiwa raga, tenaga, waktu, pemikiran, perasaan, dan segala sesuatu untuk mencapai tujuan dakwah. Seorang da’i harus siap mengorbankan perasaannya, siap dicaci, dimaki, dihina, dikucilkan atau bahkan diusir dari kampung halaman. Kekurangan harta tidak melemahkan semangatnya dalam berdakwah. Nyawa pun terkadang dikorbankan jika dibutuhkan dalam berdakwah. Berkorban harta dengan menginfakkannya di jalan Alloh [swt] dalam berdakwah sangatlah dibutuhkan.
Sungguh setiap pengorbanan yang diberikan untuk Alloh [swt] pasti Alloh [swt] akan ganti dengan balasan yang lebih baik dan berlipat ganda. Ini adalah janji Alloh [swt] bagi siapa saja yang berkorban untuk menolong agama Alloh [swt]. Alloh [swt] berfirman yang artinya :“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Alloh, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Alloh), Maka Alloh akan memperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak.” (QS. al-Baqoroh [2]:45).
Alloh [swt] janjikan ampunan dan karunia yang banyak bagi siapa saja yang mengorbankan hartanya di jalan Alloh [swt]. Alloh [swt] berfirman :
Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat daripada-Nya dan karunia. dan Alloh Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengatahui.” kejahatan (kikir); sedang Alloh menjadikan untukmu ampunan. (QS. al-Baqoroh [2] :68)
Tentu orang-orang yang cerdas dan beriman kepada Alloh [swt] dan hari akhir tidak akan melewatkan kesempatan emas ini. Kehidupan dunia yang sementara ini ia mamanfaatkan dengan sebaik-baiknya dengan mengkorbankan hartanya dengan menginfakkannya di jalan dakwah. Karena setiap harta yang ia korbankan untuk dakwah, akan dibalas oleh Alloh [swt] dengan balasan yang berlipat ganda sesuai dengan kehendak Alloh [swt]. Alloh [swt] berfirman :
“perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Alloh adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Alloh melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. dan Alloh Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui.” (QS. al-Baqoroh : [2]261)
Sungguh mengorbankan harta dan jiwa untuk dakwah adalah perniagaan yang amat sangat menguntungkan. Alloh [swt] telah membeli dari orang-orang yang beriman jiwa dan harta mereka dengan surga Alloh [swt]. Mereka berkorban dengan jiwa dan raga untuk menegakkan agama Alloh [swt]. Alloh [swt] berfirman :
“Sesungguhnya Alloh telah membeli dari orang-orang Mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. mereka berperang pada jalan Alloh; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Alloh di dalam Taurat, Injil dan Al-Quran.” (QS. at-Taubah: [9] : 111)
Sebaik-baik suri tauladan adalah Rosululloh [saw] dan para shahabat [ranhu]. Kalau kita melihat bagaimanakah pengorbanan yang telah dicontohkan oleh pendahulu kita Rosululloh [saw] dan para sahabat dalam berdakwah di jalan Alloh [swt].
Sebaik-baik shahabat adalah Abu Bakar [ranhu]. Beliau telah mengorbankan seluruh hartanya tanpa ragu. Ketika Rosululloh n[saw]bertanya kepada beliau :” Apakah yang telah kamu tinggalkan untuk keluarga kamu ?”Dengan tegas beliau menjawab :” Aku telah tinggalkan untuk mereka Alloh [swt] dan Rosul-Nya.” Tidak diragukan lagi bagaimana keimanan beliau kepada Alloh [swt]. Buktinya adalah pengorbanan beliau untuk dakwah. Beliau adalah contoh umat ini dalam berkorban untuk dakwah kepada Alloh [swt].
Seorang shahabat Suhaib ar-rumiayang mengorbankan seluruh hartanya agar bisa hijrah ke Madinah. Ketika kafir Quraisy menawarkan dua pilihan hijrah ke Madinah atau harta. Beliau meninggalkan seluruh hartanya, dan memilih hijrah bersama Rosululloh [saw].
Mus’ab bin Umaira seorang shahabat yang tampan, terpandang, dan kaya raya rela mengorbankan kedudukan dan seluruh hartanya dengan hidup sederhana hanya untuk mempertahankan keimanannya dan dakwah di jalan Alloh [swt].
Contoh lain adalah pengorbanan Nabi Ibrohim [alayhis] dan Ismail [alayhis] dalam perjalanan dakwah beliau yang diabadikan oleh Alloh [swt] dalam ibadah haji umat Islam. Nabi Ibrohim [alayhis] yang diuji Alloh [swt] dengan perintah agar beliau menyembelih anak kesayangan beliau yaitu Nabi Ismail [alayhis]. Begitu juga Nabi Ismail [alayhis] tanpa ragu beliau mengorbankan nyawanya dalam mentaati perintah Alloh [swt]. Kemudian Alloh [swt] ganti pengorbanan Nabi Ismail [alayhis] dengan seekor kambing besar, yang sekarang diperingati oleh orang-orang Muslim melakukan udhiyah (menyemlih hewan kurban) sebagai bentuk pengorbanan kepada Alloh [swt].
Sebelum itu untuk melaksanakan amanah dakwah beliau diuji harus meninggalkan anak beliau Nabi Ismail [alayhis] dan istri beliau Sarah di Makkah yang ketika itu tandus, kering kerontang tanpa penghuni, air dan makanan sedikit pun.
Dengan pengorbanan para Nabi dan Rosul dan pengikut mereka yang setia, panji dakwah Islam terus berkibar.
Berkorbanlah untuk agamamu niscaya Alloh [swt] akan menggantinya dengan sebaik-baik balasan.
(Red-HASMI)