Ummu Syuraik al-Quraysyiyah “ Seorang Daiyah yang Telah Mengukir Sejarah”

Wanita-Muslimah-Sejati-506x555Nama beliau adalah Ghaziyah binti Jabir bin Hakim, beliau seorang wanita dari Quraisy, dari bani Amir bin Lu’ai dan ia pernah menjadi istri Abu al-Akr ad-Dausi. Beliau merasa simpati terhadap Islam sejak di Makkah, hingga menjadi mantaplah iman di hatinya dan beliau memahami kewajiban dirinya terhadap dien yang lurus hingga beliau mempersembahkan dirinya untuk menyebarkan dakwah tauhid, meninggikan kalimat Alloh  dan mengibarkan panji tauhid di atas muka bumi.

Mulailah Ummu Syuraik bergerak untuk berdakwah mengajak wanita-wanita Quraisy secara sembunyi-sembunyi. Beliau berdakwah kepada mereka, memberikan motivasi agar mereka masuk Islam tanpa mengenal ragu dan bimbang. Beliau menyadari resiko yang menimpa dirinya baik pengorbanan dan penderitaan, serta resiko yang telah menghadangnya berupa  gangguan dan siksaan terhadap jiwa dan harta. Akan tetapi iman bukanlah sekedar kalimat yang diucapkan oleh lisan, akan tetapi sebuah konsekwensi yang mengandung aplikasi amal perbuatan, dan iman berarti  jihad yang membutuhkan kesabaran.

Setelah beberapa lama, mulailah datang hari-hari ujian, hari-hari menghadapi cobaan. Yang mana aktifitas Ummu Syuraik  telah diketahui oleh penduduk Makkah. Maka mereka menangkap beliau dan berkata: “Kalaulah bukan karena kaum kamu akan kami tangani sendiri, akan tetapi kami akan menyaerahakan kamu kepada mereka”.

Ummu Syuraik berkata: “Maka datanglah keluarga  Abu al-Akr (keluarga suaminya) kepadaku kemudian berkata, Jangan-jangan Engkau telah masuk kepada agamanya Muhammad? Beliau berkata: ‘Demi Alloh kami telah masuk kepada agamanya Muhammad’. Mereka berkata: ‘Demi Alloh kami akan menyiksamu dengan siksa yang berat’ Kemudian mereka membawaku dari rumah kami, di Dzul Kholashoh (Shana’a). Mereka akan membawaku ke suatu tempat dengan mengendarai seekor onta lemah dari kendaraan mereka yang paling jelek. Mereka memberiku makan dan madu akan tetapi tidak memberiku setetes airpun. Hingga manakala tengah hari dan matahari telah terasa panas  mereka menurunkan aku dan memukuliku, kemudian mereka meninggalkanku di tengah teriknya matahari hingga hampir-hampir hilang akalku, pendengaranku dan penglihatanku. Mereka melakukan itu selama tiga  hari, tatkala hari ketiga mereka berkata kepadaku, “ Tinggalkan agama yang telah kau pegang”! Ummu Syuraik berkata: ‘ Aku sudah tidak dapat lagi mendengar perkataan mereka kecuali satu kata demi satu kata dan aku hanya memberikan isyarat tauhid.’”

Ummu Syuraik melanjutkan, “Demi Alloh tatkala aku dalam keadaan seperti itu ketika sudah berat aku rasakan,  tiba-tiba aku mendapatkan dinginnya ember yang berisi air di atas dadaku (yang saat itu dalam keadaan berbaring), maka aku segera mengambilnya dan meminumnya sekali teguk, kemudian ember tersebut terangkat dan aku melihat ternyata ember tersebut menggantung antara langit dan bumi dan aku tidak mampu mengambilnya. Kemudian ember tersebut menjulur kepadaku untuk yang kedua kalinya maka aku minum darinya dan terangkat lagi. Aku melihat ember tersebut berada antara langit dan bumi. Kemudian ember tersebut menjulur kepadaku untuk yang ketiga kalinya maka aku minum darinya sampai kenyang dan aku guyurkan ke kepala, wajah dan bajuku. Kemudian mereka keluar dan melihatku seraya berkata: “Dari mana engkau mendapatkan air itu wahai musuh Alloh”. Beliau menjawab: ‘Sesungguhnya musuh Alloh adalah yang memusuhi agama-Nya, adapun pertanyaan kalian dari mana air itu, maka itu adalah dari sisi Alloh   yang Alloh   limpahkan kepadaku.’ Maka mereka berkata: “Kami bersaksi bahwa Robbmu adalah Robb kami dan kami bersasi bahwa yang telah memberikan rizki kepadamu di tempat ini setelah kami menyiksamu adalah Dia yang mensyari’atkan Islam.” Maka masuk Islamah mereka dan semuanya berhijrah bersama Rosululloh   dan mereka mengetahui keutamaanku atas mereka dan apa yang telah dilakukan Alloh kepadaku.”

Semoga Alloh   merahmati engkau wahai Ummu Syuraik….  yang telah mengukir sejarah perjuangan dalam berdakwah di jalan Alloh  , dan teguh dalam memperjuangkan iman dan akidah dan bersabar disaat menghadapi cobaan serta berpegang kepada tali agama Alloh  . Penderitaan dan kesusahan hidup tidak membuat beliau lemah dan jatuh, bahkan bertambah keimanannya. Dan hasil dari ketegaran beliau, Alloh  telah memuliakan beliau dan menjadikan indah pandangan matanya dengan masuk kaumnya ke dalam Islam. Inilah tujuan dari apa yang dicita-citakan oleh seorang Muslim dalam berjihad. Rosululloh  bersabda:

“Demi Alloh seandainya Alloh memberikan hidayah kepada satu orang karena dakwahmu, maka itu lebih baik bagimu dari unta merah.”

Check Also

Bahaya Fitnah Kecantikan Wanita

Tampil cantik, itulah yang diinginkan oleh setiap wanita. Tidak jarang untuk bisa tampil cantik sebagian …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *