“Aku adalah seorang kapten dari kapal yang akan aku arahkan menuju sebuah pulau keabadian, yang segala kenikmatan berupa makanan, minuman, bahkan dipan-dipan yang bersandarkan dan bertaburan intan permata terdapat di dalam pulau tersebut. Aku berharap kepada istriku dan istri kaum Muslimin agar sudi kiranya menerima harapan-harapan dariku, yang pada dasarnya harapan-harapan tersebut datang dari Alloh dan Rosul-Nya yang dipersiapkan untuk wanita-wanita Muslimah. Simaklah firman Alloh berikut:
“Dan barangsiapa diantara kalian sekalian (istri-istri Nabi) tetap taat kepada Alloh dan Rosul-Nya dan mengerjakan amal yang soleh, niscaya Kami memberikan kepadanya pahala dua kali lipat dan Kami sediakan baginya rezeki yang mulia.” (QS. Al-Ahzab[33]: 31)
Tidak ada harapan yang paling tinggi yang aku harapkan sebagai seorang suami, kecuali sebuah ketaatan yang penuh setelah ketaatannya kepada Alloh dan Rosul-Nya . Karena sebaik-baik bekal untuk meniti bahtera rumah tangga adalah at-takwa (ketakwaan).
Setelah ketaatan seorang isteri kepada Alloh dan Rosul-Nya, maka kewajiban taat kepada suami menjadi hak tertinggi yang harus dipenuhi, Rosululloh bersabda:
“Seandainya aku boleh menyuruh seseorang sujud kepada orang lain, maka aku akan perintahkan seorang wanita sujud kepada suaminya.” (HR. at-Tirmidzi)
“Apabila seorang istri mengerjakan sholat lima waktu, berpuasa di bulan Romadhon, menjaga kemaluannya, dan taat kepada suaminya, niscaya ia akan masuk surga dari pintu mana saja yang ia kehendakinya.” (HR. Ahmad)
Saya memohon kepada Alloh agar menjadikan istriku dan istri-istri kaum Muslimin sebagai istri yang bertakwa kepada Alloh , Amin. Kemudian yang kedua, saya berharap bagi istriku dan istri kaum Muslimin, agar bersifat qona’ah, mau menerima apa saja yang diberikan suami dan jadilah engkau wanita yang pandai bersyukur, sebagaimana Alloh telah mengingatkannya dalam firman-Nya:
“Dan (ingatlah juga), tatkala Robb kalian memaklumkan; “Sesungguhnya jika kalian bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepada kalian, dan jika kalian mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrohim [14]: 7)
Dan Rosululloh bersabda: “
Alloh tidak akan melihat kepada seorang wanita yang tidak bersyukur kepada suaminya dan selalu menuntut( tidak pernah merasa cukup).” (HR. an-Nasa’i)
Dalam sabdanya yang lain:
“ Neraka diperlihatkan kepadaku dan aku melihat kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita, mereka kufur.” Para sahabat bertanya: “ apakah disebabkan kufurnya mereka kepada Alloh ?” Rosululloh menjawab: “Bukan, mereka kufur kepada suaminya dan mereka kufur kepada kebaikan. Seandainya seorang suami dari kalian berbuat kebaikan kepada istrinya sepanjang masa, kemudian istrinya melihat sesuatu yang jelek pada diri suaminya, maka dia mengatakan: “Aku tidak pernah melihat kebaikan pada dirimu sekalipun” (HR. al-Bukhori)
Kemudian saya berharap agar istri yang terkasih tidak keluar rumah kecuali dengan mahrom dan dengan kebutuhan yang mendesak, sebagaimana Alloh berfirman:
“Dan hendaklah kalian tetap di rumah kalian,dan janganlah kalian berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu, dan dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat dan taatilah Alloh dan Rosul-Nya. Sesungguhnya Alloh bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kalian, Hai ahlul bait dan membersihkan kalian sebersih-bersihnya.” (QS. al-Ahzab [33]: 33)
Demikianlah beberapa harapanku bagi engkau, wahai para istri. Aku berharap agar engkau selalu menguatkanku sebagai nahkoda kapal keselamatan disaat badai laut menerpaku, sehingga kita dan keluarga kita bisa selamat menuju pulau keabadian di sana. Disana kita menyantap hidangan yang penuh kenikmatan berupa buah-buahan, sayur-mayur, dan daging burung pilihan yang enak tiada tara. Dan yang paling membahagiakan, kita dan keluarga kita bersama-sama melihat wajah Alloh Yang Maha Indah. Duhai, alangkah indahnya…….
Oleh: Abdurrohman, Lampung