YABRUD (www.hasmi.org) | Tentara Suriah telah merebut benteng bersejarah pasukan Salib di dekat perbatasan Lebanon, mereka mengibarkan bendera rezim di benteng dari abad ke-12 itu setelah berhari-hari bentrokan itu terjadi.
Al-Mayaden TV, sebuah penyiar swasta Lebanon, meneyangkan rekaman tentara Suriah yang berjalan berlindung ke Crac des Chevaliers, kamis (20/3/201 4).
Menurut kantor berita Associated Press mengatakan, Rentetan keras tembakan perayaan sangat tedengar saat pasukan rezim menjelajahi istana luas yang merupakan warisan dunisa UNESCO, dilansir Aljazeera.
Masuknya militer Suriah ke Crac des Chevaliers menandai keberhasilan terbaru untuk pasukan Presiden Bashar al-Assad.
Pasukan pemerintah telah merebut empat kota dan desa selama dua minggu terakhir di dekat perbatasan dengan Lebanon, ketika tentara mencoba untuk memutus jalur pasukan oposisi di perbatasan pegunungan.
Pukulan terbesar bagi para pejuang revolusi terjadi dengan jatuhnya basis mereka di Yabrud, dekat perbatasan timur Lebanon, pada hari Minggu.
Pejuang revolusi telah menguasai benteng sejak tahun 2012.
“Upaya kami, orang-orang dari Angkatan Darat Arab Suriah dan Angkatan Pertahanan Nasional, menobatkan hari ini dengan menaikkan bendera Suriah di Crac des Chevaliers,” kata seorang kolonel tentara Suriah yang tidak disebutkan namanya kepada Al-Mayadeen.
“Pertempuran berlangsung selama lebih dari satu bulan di mana beberapa desa di dekatnya direbut,” kata sang kolonel.
Pasukan menyapu bersih teroris yang bercokol di benteng, kata pemerintah Suriah.
Seorang aktivis yang berbasis di Homs mengatakan benteng jatuh ke tangan tentara pemerintah pada hari Kamis, sehari setelah pejuang dan pemerintah sepakat akan memberikan pejuang oposisi perjalanan yang aman ke Lebanon.
Kantor berita Associated Press mengatakan, bahwa pasukan rezim menguasai Hosn, sebuah kota di kaki benteng, setelah pemboman yang dilancarkan secara intensif oleh angkatan udara Suriah.
Pertempuran di sekitar Hosn membunuh 12 pejuang pada hari kamis kemarin.
Salah satu pemimpin gerakan Jihad dari Judu Al-Syam telah tewas, korban gugur sebagai komandan Abu Sulaiman Dandashi, berkebangsaan Lebanon.
Samer Al-Homsi, seorang aktivis di Homs, mengatakan masyarakat melarikan diri dari Hosn disergap di dekat perbatasan Lebanon dan banyak yang dikhawatirkan terbunuh.(Red/HASMI/KIBLAT)