SA’ADA, YAMAN – Negara Yaman. Kembali melahirkan konflik yang kali ini bukan hanya konflik kepemerintahan, namun juga konflik dalam sektor keagamaan-pun mulai gencar terjadi.
Pejabat setempat mengatakan bahwa tak kurang dari sembilan orang tewas dalam bentrokan yang berlangsung antara pemberontak “Kafir Syi’ah Houthi” dengan Muslim Sunni di provinsi Sa’ada Yaman Utara, yang terjadi pada Selasa (20/12/2011).
“Empat orang dari kelompok pemberontak Syiah Houthi dan lima orang Muslim Sunni dari suku Wa’ela tewas Selasa dini hari dan puluhan lainnya dari kedua belah pihak terluka dalam pertempuran yang sedang berlangsung di dekat perbatasan barat kota penduduk Sunni yang di kepung oleh pemberontak Syiah, Dammaj,” seorang pejabat keamanan provinsi kepada Xinhua pada kondisi anonimitas.
“Konflik akan terus berlanjut selama para pemberontak itu berusaha mencegah suku Sunni memberikan bantuan kepada penduduk Dammaj yang dikepung.” Tambahnya.
Pada hari Senin, petugas medis di Dammaj menuturkan bahwa pemberontak “Kafir Syi’ah Houthi” menghujani Dammaj dengan roket, dan menewaskan sedikitnya lima warga Sunni, termasuk seorang anak.
Provinsi Saada di Yaman utara telah dicengkeram konflik sektarian selama tiga bulan atas sengketa yang terkait agama, yang mendorong kelompok Syiah yang berkuasa untuk tetap menyerang Dammaj. Ujar pejabat setempat.
Pekan lalu, sayap al-Qaeda yang berbasis di Yaman bersumpah akan melancarkan jihad melawan para pemberontak “Kafir Syi’ah Houthi” untuk memecahkan pengepungan tersebut.
Sejak protes meletus di Yaman pada akhir Januari, pemberontak Syiah Houthi telah mencoba untuk memperluas control mereka atas provinsi-provinsi utara seperti Sa’ada,Amran dan Hajja.
Pada 26 Agustus 2010, pemerintah Yaman dan kelompok Syi’ah menandatangani perjanjian di Doha untuk merekatkan gencatan senjata rapuh untuk mengakhiri pertempuran sporadis sejak 2004, namun bentrokan pemberontak Syiah’dengan suku setempat dan para pendukung Muslim Sunni masih menggoyang wilayah tersebut. (Admin-HASMI/vo).