BANI WALID – Setelah rezim brutal yang di lancarkan oleh Muammar Khaddafi beserta balatentaranya berakhhir, salah satu suku terkuat di Libya yang pro Khadafi yakni Warfalla mengatakan, mereka haus akan balas dendam karena tempat tinggal mereka di Bani Walid dijarahi dan dirampok oleh pasukan revolusi penentang Muammar Khadafi.
“Besok adalah hari yang baru. Cepat atau lambat kami akan melakukan pembalasan dendam,” ujar salah satu masyarakat suku Warfalla sambil menunjuk bangunan yang terbakar di kotanya, seperti dikutif AFP, Rabu (2/11/2011).
Para masyarakat adat Warfalla juga mengatakan, dirinya benci akan para pasukan Dewan Transisi Nasional (NTC) Libya yang mengalahkan para loyalis Khadafi di Bani Walid.
“Ketika para pasukan NTC gagal mencari para loyalis Khadafi, mereka marah dan menembaki binatang, menjarah perumahan, dan membakar apartemen dan bangunan lain. Saat ini, masyarakat pun marah. Pasukan NTC menghabisi seluruh warga dengan penjarahan itu dan melakukan pembunuhan,” ujar seorang warga Warfalla, Suleimin.
“Masyarakat di Bani Walid merupakan suku pribumi. Kami tidak memiliki orang asing di sini. Hanya suku Warfalla dan tidak akan ada yang sanggup memerintah kami, kami akan bertindak secepatnya di sini atau bahkan di Tripoli,” tandasnya.
Warfalla merupakan salah satu suku terbesar di Libya dengan populasi sebesar satu juta jiwa. Suku Warfalla juga tersebar di Libya dan terpecah-pecah dalam beberapa klan. Para suku Warfalla yang tinggal di Bani Walid adalah pendukung kuat dari rezim Khadafi dan mereka pun hendak melakukan upaya pembalasan dendam terhadap NTC.
“Bani Walid menderita akibat dukungannya terhadap Khadafi. Namun, kami mencintai Khadafi dan kami menunggu saat yang tepat untuk melakukan pembalasan. Para perampok revolusi itu menghancurkan dan mencuri apapun di kota kami,” ujar seorang warga Bani Walid Al Sahbi al Warfalli.
“Melindungi tempat tinggal kami adalah kehormatan. Kami akan membalas setiap orang yang membunuh dan menjarah kami,” tambahnya. (Redaksi-HASMI/ok).