Jakarta-HASMI.org| Sepanjang 2012 kemarin, hutang pemerintah Indonesia bertambah Rp 166,47 triliun. Sampai akhir tahun 2012, total hutang pemerintah Indonesia mencapai Rp 1.975,42 triliun.
Jika dibandingkan dengan akhir tahun 2011, jumlah hutang Indonesia naik sebesar Rp 181,71 triliun. Secara rasio terhadap PDB lama, hutang pemerintah Indonesia berada di level 27,3% hingga akhir 2012 kemarin.
Dan Apabila dihitung dengan denominasi dolar AS, jumlah utang Indonesia hingga akhir 2012 mencapai US$ 204,28 miliar, naik dibandingkan posisi 2011 yang sebanyak US$ 199,49 miliar.
Demikian data Ditjen Pengelolaan Utang Kemenkeu yang dikutip detikFinance, Senin (28/01/2013). Utang pemerintah tersebut terdiri dari pinjaman sebesar Rp 614,32 triliun yang menurun dibanding dengan 2011 sebesar Rp 621,29, lalu berupa surat berharga Rp 1.361,1 triliun atau naik dibanding dengan 2011 sebesar Rp 1.187,66 triliun. Jika menggunakan PDB Indonesia yang sebesar Rp 7.226 triliun, maka rasio utang Indonesia hingga akhir 2012 yaitu sebesar 27,5%.
Berikut rincian pinjaman yang diperoleh pemerintah pusat hingga akhir 2012 kemarin, yaitu:
– Bilateral: Rp 358,12 triliun;
– Multilateral: Rp 229,68 triliun;
– Komersial: 24,32 triliun;
– Supplier: Rp 410 miliar;
– Pinjaman dalam negeri Rp 1,8 triliun;
Berikut catatan utang pemerintah pusat dan rasionya terhadap PDB sejak tahun 2000 silam:
– Tahun 2000: Rp 1.234,28 triliun (89%);
– Tahun 2001: Rp 1.273,18 triliun (77%);
– Tahun 2002: Rp 1.225,15 triliun (67%);
– Tahun 2003: Rp 1.232,5 triliun (61%);
– Tahun 2004: Rp 1.299,5 triliun (57%);
– Tahun 2005: Rp 1.313,5 triliun (47%);
– Tahun 2006: Rp 1.302,16 triliun (39%);
– Tahun 2007: Rp 1.389,41 triliun (35%);
– Tahun 2008: Rp 1.636,74 triliun (33%);
– Tahun 2009: Rp 1.590,66 triliun (28%);
– Tahun 2010: Rp 1.676,15 triliun (26%);
– Tahun 2011: Rp 1.803,49 triliun (25%);
– Tahun 2012: Rp 1.975,42 triliun (27,3%);
Sehingga dapat diketahui Utang Negara Naik Dua Kali Lipat Sejak Kepemimpinan SBY.
Naiknya nominal jumlah utang RI kali ini dinilai telah meningkat hampir dua kali lipat sejak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menduduki kursi kepresidenan di tahun 2004.
Hal ini diungkapkan sendiri oleh Mantan Menteri Koordinator Perekonomian, Rizal Ramli di DPR Senayan, Senin (28/1/2013).
“Utang menurut saya semakin lama semakin besar hampir meningkat 2 kali lipat sejak pemerintahan awal SBY, dari Rp 1.000 triliun ke Rp 2.000 triliun,” tuturnya.
Menurutnya pula, meroketnya jumlah utang dinilainya sudah tidak lagi tepat. Hal ini bertolak belakang dengan membaiknya perekonomian Indonesia dan defisit anggaran yang rendah yakni di bawah 3%.
“Itu defisit kecil, walapun direncana defisit 2% tapi kenyataannya ada sisa anggaran (surplus) 10% jadi tidak perlu pinjem,” cetusnya. (Red-HASMI/Voa)