SA'ID BIN JUBAIR

Tokoh kita kali ini termasuk salah seorang Imam kaum Muslimin. Dia sangat terkanal dengan ibadah dan tangisannya.

Sesuai dengan namanya, dia senang melaksanakan perintah AllahSubhanahu Wata’ala, dan kita berharap semoga dia diterima disisi-Nya sebagai oarng yang mati syahid.

Dia salah seorang wali dari wali-wali AllahSubhanahu Wata’ala yang sholeh dan yang di kabulkan doa’-doa’nya.

Dari Ashbugh bin Zaid, dia berkata, “Said bin Jubair pernah mempunyai seekor ayam jantan yang sering berkokok setiap menjelang fajar.

Pada suatu ketika ayam tersebut tidak berkokok mulai dari malam hingga pagi hari, sehingga Said bin Jubair luput untuk melakukan shalat malam. Karena, tanpa ayam itu ia merasa berat untuk bangun malam hingga ia berkata, “Apa yang terjadi padanya hingga Allah Subhanahu Wata’ala menghilangkan suaranya?” Mulai saat itu dia tidak mendengar lagi suara kokok ayamnya, kemudian ibunya berkata kepadanya,”Janganlah mendo’akan sesuatu setelah ini.”

Inilah Said bin Jubair yang di siksa oleh para perwira Al-Hajjaj bin Yusuf Ats-Tsaqafi hingga meninggal dunia. Bisa saja dia mendo’akan Al-Hajjaj agar tidak membunuhnya, akan tetapi dia tidak mau melakukannya. Anehnya, dia malah berdo’a agar orang yang terakhir dibunuh Al-Hajjaj dan bala tentaranya adalah dirinya. Allah Subhanhu Wata’ala menghancurkan para perusuh akidah ummat islam itu, yang telah banyak melakukan kerusakan di berbagai daerah dan menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat. Itu terjadi selang beberapa hari setelah terbunuhnya Said.

Jika ada seseorang dari penduduk Kuffah yang bertanya kepada Ibnu Abbas Hibrul Ummah – pembawa berita bagi Ummat dan orang yang mengamalkan Al-Qur’an-, maka dia mengalihkannya kepada Said bin Jubair dengan berkata. “Tidakkah diantara kalian terdapat Ibnu Ummu Ad-Duhama’ (Said bin Jubair)?”

Dia adalah Said yang sering menangis saat melakukan shalat malam hingga penglihatannya kabur dan rabun.

Dia ikut serta Ibnu Al-Asy’ats ketika keluar untuk memerangi Al-Hajjaj bin Yusuf Ats-Tsaqafi. Dia mengajak orang-orang untuk memerangi kaum perusak itu, karena tindakan mereka telah meresahkan Ummat, sombong, tidak mau melakukan shalat dan menghalang-halangi mereka yang shalat serta merendahkan martabat kaum muslimin.

Ketika kelompok Ibnu Al-Asy’ats kalah, Said bin Jubair melarikan diri ke Makkah, dan bersembunyi disana selama hampir 12 tahun. Kemudian dia tertangkap oleh kaki tangan Al-Hajjaj pada tahun dimana dia meninggal dunia, ketika Allah Subhanahu Wata’ala menghendaki sang perusuh itu juga binasa – semoga Allah Subhanahu Wata’ala mengutuk orang-orang yang telah berbuat kedzaliman- dengan  kematian yang tragis, yakni Su’ul Khatimah, di saat Ibnu Jubair meraih kebahagiaan dengan mati syahid.

Said di bunuh Al-Hajjaj sang perusuh itu dengan sadisnya. Said adalah orang yang penyabar dan seorang yang senang dengan kemuliaan yang di janjikan Allah  Subhanahu Wata’ala di syurga.

Kita memohon kepada Allah agar mengangkat derajat dan kehormatannya di sisi Allah melebihi ummat dan makhluk lainnya karena kesabaran dan ibadah yang dia lakukan, jerih payah dan kematian syahid yang di perolehnya .

Kita juga memohon kepada Allah Subhanahu Wata’ala agar berkenan memberikan kesyahidan kepada kita dalam memperjuangkan agama-Nya dan dapat menerimanya dengan penuh kaikhlasan dan bukan sebagai orang yang menyesal.

Semoga shalawat dan salam senantiasa mengalir kepada Rosulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam yang di utus-Nya sebagai Rahmatan Lil ‘Alamin, beserta keluarganya yang terhormat dan suci serta para Shahabatnya yang mempunyai dedikasi dan loyalitas tinggi. Dan segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam.”

Check Also

IMRAN BIN HUSHAIN/Seperti Malaikat

IMRAN BIN HUSHAIN Seperti Malaikat   Pada tahun Perang Khaibar, ia datang kepada Rasulullah ﷺ …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *