Saudaraku, Apalagi yang kita harapkan di dunia ini sebenarnya selain dari mendapatkan ampunan Alloh [swt] dan dimasukkan Alloh [swt] ke dalam surga-Nya? Setinggi atau sehebat apapun tercapainya impian-impian dunia kita, maka semua itu tidaklah lebih berharga dibandingkan ampunan-Nya. Manusia mana yang mau tinggal di neraka setelah hari kiamat nanti? Tidak ada seorang pun! Semua pasti menginginkan surga…
Saudaraku, sesungguhnya dunia itu lebih jelek dari bangkai kambing, alias tidak berharga. Biarkanlah mereka yang tidak peduli dan ambil pusing urusan surga-neraka (yang sangat dilenakan dunia dan angan-angan semu), mulai saat ini marilah kita meniti tangga kesuksesan kita. Seorang muslim yang sukses adalah dia yang dimasukkan Alloh [swt] ke dalam surga dan dijauhkan oleh Alloh [swt] dari neraka. Tengoklah surat Ali Imran ayat 185, di situ kita akan menemukan arti kesuksesan dan arti dunia.
Mari memulai meniti kesuksesan kita dengan amal-amal shalih karena hanya dengan itulah kita dimasukkan Alloh [swt] ke dalam surga-Nya. Dan amalan-amalan surga itu mudah dikerjakan oleh orang-orang yang dikarunia Taufik oleh Alloh [swt]. Bermohonlah dengan kesungguhan ketika kita mengucapkan ihdinasshirathal mustaqiim (tunjukkanlah kami jalan yang lurus) dalam sholat, semoga Alloh [swt] memberi taufik-Nya sehingga kita dapat mengerjakan amalan-amalan surga.
Imam Tirmidzi menyebutkan riwayat dari sahabat Muadz bin Jabal Radhiallohu anhu; Rosululloh [swt] telah menjelaskan bahwa amal sholih dimulai dari yang wajib terlebih dahulu, yaitu apa yang terdapat dalam rukun Islam, kemudian dilanjutkan dengan amalan-amalan sunnah yang merupakan pintu-pintu kebaikan. Sebab, wali-wali Alloh Azza wa Jalla yang paling mulia adalah al-muqarrabûn, yaitu orang-orang yang mendekatkan diri kepada Alloh Azza wa Jalla dengan mengerjakan ibadah-ibadah sunnah setelah mengerjakan ibadah-ibadah wajib. Dijelaskan di dalam hadits tersebut bahwa diantara pintu-pintu kebaikan yaitu;
1. Pintu Kebaikan Pertama adalah PUASA
Puasa adalah perisai selagi tidak dirobek, yakni dirobek dengan perkataan jelek dan lain sebagainya. Rosululloh [saw] bersabda, “Puasa adalah perisai, karenanya, pada hari puasa salah seorang dari kalian maka ia tidak boleh berkata jelek, membodohkan. Dan jika ia dihina seseorang maka hendaklah ia berkata, ‘Aku orang yang berpuasa.” [HR. al-Bukhori Muslim]
Ibnul Munkadir rahimahullah berkata, “Jika orang berpuasa melakukan ghibah (menggunjing orang lain), maka puasanya menjadi robek. Jika ia beristighfar, ia menambalnya.” [Jâmi’ul ‘Ulûm wal Hikam 2/139]
Perisai ialah sesuatu yang digunakan oleh seorang hamba sebagai tameng seperti perisai yang melindunginya dari pukulan ketika berperang. Puasa juga demikian, ia melindungi pelakunya dari berbagai kemaksiatan di dunia. Jika puasa merupakan perisai dari kemaksiatan bagi seorang hamba di dunia, maka puasa merupakan perisai baginya dari neraka. Jika seseorang tidak mempunyai perisai dari kemaksiatan di dunia, ia tidak mempunyai perisai dari neraka di akhirat.
Seorang Muslim disyari’atkan melakukan puasa yang wajib di bulan Ramadhan kemudian dianjurkan melakukan puasa-puasa sunnah, di antaranya: Puasa hari ‘Asyura (tanggal 10 Muharram), Puasa hari ‘Arafah bagi selain jama’ah haji. Puasa hari Senin dan Kamis.Puasa tiga hari di setiap bulan. Puasa Nabi Dawud. Puasa enam hari di bulan Syawwal dan Puasa di bulan Sya’ban.
2. Pintu Kebaikan Kedua adalah SEDEKAH
Sedekah adalah benteng kita agar terhindar dari api neraka sekaligus membukakan pintu rezeki. Berkah sedekah telah terbukti memberikan banyak manfaat kepada orang yang telah bersedia dengan ikhlas menyisihkan sebagian harta kekayaannya untuk membantu anak yatim dan kaum dhuafa. Sedekah adalah benteng kita agar terhindar dari api neraka dan sekaligus mampu membukakan pintu rezeki. Seperti sering kita dengar bahwa dengan bersedekah kita tidak akan menjadi miskin. Justru sebaliknya rezeki akan dilipat gandakan, bahkan melebihi 700 kalinya.
Harta kekayaan bukanlah sesuatu yang akan dibawa mati sebagai bekal hidup di akhirat, justru terkadang kekayaan mampu merusak amal ibadah seseorang jika tidak pernah memanfaatkannya untuk kebaikan seperti yang telah di perintahkan Alloh [swt]. Kekayaan yang sebenarnya bukanlah banyak harta melainkan kekayaan jiwa, dimana dengan bersedekah maka seseorang akan memperoleh banyak keberkahan dan ridho dari Alloh [swt].
Mengapa kita diperintahkan Alloh [swt] untuk memperbanyak sedekah? Karena selain sedekah membuka pintu rezeki, dalam sedekah juga mengandung banyak rahasia seperti: menyembuhkan berbagai penyakit, menjauhkan kita dari segala masalah dan kesulitan, menyelamatkan kita dari segala keburukan, memberikan ketenangan hati dan jiwa, membuka pintu rezeki, memberikan kita umur panjang, mensucikan harta dan jiwa dan menghapuskan dosa.
Jangan ragu lagi untuk melakukan sedekah, karena sedekah akan menjadikan kita menjadi pribadi yang kaya raya. Sedekah juga merupakan bagian dari ibadah yang berkaitan dengan lingkungan dan sosial. Sedekahlah dengan ikhlas dan yakinlah bahwa Alloh [swt] akan menepati janjiNya.
3. Pintu Kebaikan Ketiga adalah SHALAT MALAM
Sabda Rosululloh [saw], “Dan shalat seseorang di tengah malam.”Maksudnya, shalat juga menghapuskan kesalahan sebagaimana halnya sedekah. Dan Rosululloh saw menyebutkan waktu terbaik melaksanakan shalat Tahajjud di malam hari, yaitu tengah malam. Dikatakan, ‘Wahai Rosululloh! Doa apakah yang paling didengar?’ Beliau menjawab, ‘Di tengah malam terakhir dan setelah shalat-shalat wajib.’[HR. at-Tirmidzi dan an-Nasâ-i]
Ada yang mengatakan bahwa jika tengah malam dimutlakkan, maka yang dimaksud ialah pertengahan malam. Jika dikatakan, “Tengah malam terakhir.” Maka yang dimaksud adalah tengah malam kedua, yaitu 1/3 malam terakhir,waktu itulah saat turunnya Alloh Azza wa Jalla ke langit dunia.
Rosululloh [saw] bersabda,Shalat terbaik setelah shalat wajib adalah shalat malam (qiyâmul lail).[HR. Ahmad dan Tirmidzi]
Qiyâmul lail juga menghapuskan kesalahan-kesalahan karena qiyâmul lail adalah shalat sunnah terbaik. Rosululloh saw bersabda, “Hendaklah kalian mengerjakan qiyâmul lail, karena qiyâmul lail adalah kebiasaan orang-orang shalih sebelum kalian, ibadah pendekat kepada Alloh Azza wa Jalla, pencegah dari dosa, penghapus kesalahan-kesalahan, dan pengusir penyakit dari badan.” [HR. at-Tirmidzi]
Puasa sunnah akan menjadi perisai diri kita dari dosa, maksiat dan api neraka. Begitu pula shodaqah yang menghapuskan kesalahan dan melipat gandakan rezeki kita. Mengurangi waktu tidur malam untuk bangun shalat malam sungguh tidak sia-sia karena Alloh [swt] turun ke langit dunia di 1/3 malam yang terakhir, mengabulkan doa orang yang memohon kepada-Nya. SubhanAlloh.
Semoga Alloh [swt] mengampuni segala kesalahan kita, memasukkan kita ke surga-Nya dan menjauhkan diri kita dari neraka-Nya. Amiin.