PARIS (www.hasmi.org) | Ratusan aktivis muslim melakukan aksi protes di Paris. Menandai akan peringatan kesepuluh larangan jilbab di tempat umum Prancis. Mereka menunut hukum Islamphobia tersebut dan menawarkan perlindungan yang lebih baik terhaddap minoritas agama Islam.
“Semua partai politik memberikan kontribusi pada suasana Islamphobia, tetapi begitu juga media,” Jamel El Hamri, aktivis Muslim, mengatakan kepada Press TV selama protes yang diadakan pada hari Sabtu 15 Maret.
“Mereka semua menciptakan realitas palsu yang menciptakan masalah nyata.”
Pada hari Sabtu diselenggarakan oleh gerakan Kampanye Penghapusan Hukum Islamophobia yang mendesak Muslim Prancis dan aktivis hak-hak untuk mengambil bagian dalam pawai peringatan pelaragan jilbab di Paris.
Keprihatinan bahwa dengan dukungan politik yang luas dari undang-undang anti-Islam, tidak mudah untuk melawan apa yang mereka sebut sebagai ‘hukum diskriminatif’ itu.
Mengeluhkan kebijakan anti-Muslim di Prancis, El Hamri menyindir, “Apa yang akan menjadi hukum Islamophobia berikutnya, hukum yang melarang Muslim tinggal di sini?”
Muslim di Prancis telah mengeluh pembatasan praktik ibadah agama mereka.
Prancis melarang muslim mengenakan jilbab ditempat public (gedung pemerintahan, sekolah dan rumah sakit). Beberapa negara Eropa kemudian mengikuti langkah diskriminatif Prancis ini.
Negara Prancis juga melarang pemakaian cadar pada tahun 2011.(Red/HASMI/MUSLIMDAILY)