Memburu Bidadari Surga

 

Masa muda adalah masa berburu. Berburu obsesi, identitas jati diri, dan sederet idealisme-idealisme lainnya.

Masa muda adalah masa produktif, yang menjadi penentu kelak dewasa sampai terbawa kemasa tua.

Masa muda adalah masa kegemilangan yang akan menjadi penentu kegemilangan di masa-masa mendatang.

Masa-masa melekatkan identitas, gaya hidup, dan prestise yaitu ketika masa muda. Ada pemuda yang melekatkan pada idola atau tokoh-tokoh heroik yang menginspirasi, ada yang melekatkan sebuah hobi bermusik, ada yang melekatkan perburuannya kepada pasangan lain jenis dan lain-lain.

Bidadari bisa berarti luas, ada yang hakiki ada yang maknawi, ini secara istilah saja. Arti secara hakikat adalah yaitu sosok wanita super cantik yang Alloh [swt]l ciptakan di surga, dengan kriteria yang al-Qur’an dan hadits ceritakan. Parasnya elok, sumsumnya seakan bisa kelihatan, saking hebatnya, bisa di ibaratkan kalaulah ujung jarinya di perlihatkan kedunia, maka dunia dan seisinya bisa terang benderang. Ajib (menakjubkan).

Benar, ini bukan lebay. Tapi ini sebuah motivas dari Allohlyang maha Indah pencipta bidadari. Agar kemelekatan itu hanya untuk Alloh [saw] saja, yang melekat pada diri kita adalah keagungan-Nya, kebesaranNya, tawakkal kepadaNya, harap dan cemas kepadaNya dan lain-lain.

Jadi ‘kejarlah’ Alloh [swt] serta hanya ingin melihat wajah-Nya, artinya beribadah kepada-Nya, metauhidkanNya dengan benar dan mengikuti Rosul-Nya [saw],  maka efeknya berupa keridhoan Allohlmemberikan rahmat-Nya yaitu surga plus bidadari di dalamnya.

Adapun arti istilah bidadari yang lain bila yang sudah berkeluarga, maka bidadarinya adalah ibu dan istrinya.

Kalau yang belum menikah ada bidadarinya atau tidak ya? Kalau yang belum menikah, fokus kerja, kuliah atau belajar dulu. Oh tentu punya, bidadari bagi kamu yang belum menikah adalah ibunya. Maka muliakanlah orang tua kita.

Kita melaksanakan amal sholeh tujuannya adalah ibadah, mengabdi kepada Alloh [swt].

Sebagaimana kita makan, apakah ketika kita makan tujuannya untuk Tentu bukan jawabnya, namun agar kita berenergi sehingga bisa beribadah kepada Alloh [swt]. Adapun efek setelah kita makan,

Begitupun dengan sedekah, kita niatkan sedekah itu adalah ibadah kepada Alloh [swt]. Yang efek otomatisnya adalah, dilimpahkan rezeki dan dijauhkan dari bala bencana.

Namun, bukan berarti kita dilarang meminta surga dan di jauhkan dari neraka, boleh kita memintanya, karena Nabi kita n pun memintanya.

Yang tidak boleh itu, kita dengan sudah pedenya dengan yakin bakal mendapatkan bidadari, eh ternyata amal-amal kitanya tidak matching dengan contoh Nabi kita [saw]. itu namanya jauh panggang daripada api.

Sahabat muda, yang terpenting dalam hidup ini adalah memiliki TUJUAN yang jelas. Maka tujuan tertinggi kehidupan kita adalah ingin bertemu, kangen berjumpa dengan Alloh [swt].

Kemudian kita memiliki DORONGAN KUAT kuatkan dorongan yang besar dalam diri kita untuk meraih tujuan. Yaitu alasan yang menyenangkan berupa kenikmatan-kenikmatan bila kita bisa berjumpa dengan Alloh [swt]. Serta alasan yang pahit berupa penderitaan apabila kita tidak bertemu Alloh [swt].

Kemudian kita harus MENGETAHUI CARANYA, cara agar kita bertemu dengan Alloh [swt] adalah dengan selalu melaksanakan perintah-Nya dan perintah Rosul-nya serta menjauhi laranganNya dan larangan Rosul-Nya. Cinta Alloh ya cinta Rosul-Nya, sudah satu paket, yang tidak bisa dipisahkan.

Jalan yang ke empat yaitu MEMPERHATIKAN LAGKAH-LANGKAHNYA, yaitu kita meneladani Rosululloh [saw] dan para sahabatnya. Kemudian yang kelima adalah DISIPLIN, terus mujahadah memaksa diri untuk melaksanakan keta’atan, sehingga Alloh [swt] berikan istiqomah kebiasaan melaksanakan kebaikan dan keta’atan kepada-Nya.

Sahabat muda, buatlah para bidadari di surga sana tersenyum melihat kesolehan kita ketika mengabdi kepada Alloh [swt].

Jadikanlah pribadi kita, pribadi yang dirindukan oleh bidadari di sana, sehingga kita tinggal memantaskan diri, memang betul-betul pantas untuk diberikan bidadari oleh Alloh [swt].

Allohu a’lam.

(Red-HASMI)