Masyarakat Islami Dalam Kacamata HASMI

Bogor (www.hasmi.org)  | Kepada hasmi.org, pada 17/06/2014, Selasa pagi ini, melalui Departement Informasi & Komunikasi (INFOKOM) nya, HASMI (Harakah Sunniyyah untuk Masyarakat Islami) menyampaikan beberapa point penting terkait upaya mereka untuk membentuk masyarakat Islami.

Sebelumnya Infokom HASMI menjelaskan, masyarakat Islami adalah masyarakat yang dinaungi dan dituntun oleh norma-norma Islam, satu-satunya agama Alloh [swt]. Pada sebuah tatanan masyarakat Islami, keberkahan langit dan bumi dengan seluruh isinya serta kehidupan yang thoyyibah di dunia dan di akhirat akan benar-benar tercapai dengan penuh kebahagiaan.

Sedangkan masyarakat non Islami, menurutnya, adalah masyarakat yang secara kolektif tidak tunduk kepada syari’at Alloh [swt]. Maka pada sebuah tatanan masyarakat non Islami, penindasan sesama akan terus terjadi, tidak adanya rasa aman, munculnya kerusakan di segala bidang dan kehancuran umat-umat yang sebelum kita.

Dan berbicara realita, media HASMI tersebut menambahkan, realita masyarakat kita adalah masyarakat non Islami, karena bukan norma-norma Islamlah yang mendominasi kehidupan kita dalam bermasyarakat serta banyak sekali individu-individu kita yang tanpa sadar telah mengadopsi pemikiran sekuler.

Syariat Islamiyah adalah hukum-hukum Alloh [swt] yang berupa perintah-perintah dan larangan-larangan yang terkandung dalam agama Islam.

Berkenaan dengan syari’at, Seorang Ustadz menerangkan bahwa Syariat meliputi hukum-hukum yang harus diterapkan pada empat tingkatan, yang mana setiap bagian dari ke empat bagian itu adalah: syariat individu yaitu syariat-syariat yang hanya bersangkutan dengan individu. Syariat keluarga yang bersangkut paut dengan masalah-masalah kekeluargaan, syariat masyarakat yang berkaitan dengan kemasyarakatan serta syariat institusi yaitu hukum-hukum yang penegakannya menjadi kewajiban dan wewenang negara.

Selanjutnya, ia menyatakan bahwa masyarakat Islami dan penegakan syariat adalah dua wajah dari satu mata uang. Ketika penegakkan syariat harus dilakukan oleh tangan-tangan manusia yang bergerak di bawah tuntunan jiwa-jiwa itu memerlukan motivasi yang benar, maka pemotivasinnya adalah langkah pertama.

Disamping itu, ia mengatakan bahwa Dakwah adalah suatu kewajiban bagi setiap Muslim dalam meneruskan amanah Rosululloh [saw] hingga akhir zaman. Menyeru manusia agar mentaati Alloh [swt] dan Rosul-Nya [saw], dan melarang mereka dari segala kemungkaran dan kemaksiatan. Kebutuhan umat kepada dakwah seperti ikan yang membutuhkan air. Dakwah lah yang mengembalikan umat kepada kemuliaan dan kejayaan. Meninggalkan dakwah berarti menjeremuskan umat ke dalam kebinasaan. Maka dari beberapa hal tersebut lah HASMI mengambil strategi dakwah, karena ia adalah sebuah mesin utama pembangkit ummat.

Dari informasi yang di dapat tersebut. Maka hasmi.org menyimpulkan, Demi terciptanya masyarakat Islami, tentu harus melalui jalan dakwah. Langkah-langkah strategi dakwah sangat singkat dan sederhana sekali. Langkah pertama adalah mengikuti sertakan sebanyak mungkin kaum muslimin dalam sebuah jaringan terdiri dari mereka yang mempunyai keinginan serius meniti sirotulmustaqim, terlepas dari tingkatan keimanan dan keislaman mereka. Langkah kedua adalah memupuk keislaman mereka dan mengarahkan mereka untuk menerapkan syariat di ruas individu, kemudian keluarga, lalu mendorong terciptanya masyarakat Islami.

Dan sampai saat ini, memang sudah masyhur diketahui oleh banyak media masa dan masyarakat, terutama di kota Bogor, bahwa HASMI adalah sebuah ormas Islam yang bergerak dalam bidang dakwah dan pendidikan. kajian umum, tabligh akbar, halaqoh bimbingan Islam, jaulah dakwah, dan  seminar Islami, adalah beberapa contoh kecil upaya HASMI dalam mewujudkan masyarakat Islami.

(Red-HASMI)

Check Also

IBLIS ITU BENAR-BENAR ADA! BUKAN ILUSI..!! (Oleh : Dr. Sujian Suretno, S.Th.I., M.M.)

IBLIS ITU BENAR-BENAR ADA! BUKAN ILUSI..!! Oleh : Dr. Sujian Suretno, S.Th.I., M.M.  

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *