Magelang – Rabu (24/11/2010) Relawan Masjid Indonesia mengantar bantuan ke dusun Windu Sajan, desa Wonolelo, kec. Sawangan Magelang. Jam menunjukkan sekitar 11.00 siang. Bantuan telah diserahterimakan dan koordinasi dengan pengurus dusun untuk kegiatan didaerah tersebut sekaligus untuk membantu daearah-daerah sekitar.
Di Dusun itu ada 2 posko warga, yang pertama posko utama milik warga dan yang satunya adalah posko dirumah warga non-muslim. Non-muslim cuma ada 2 Kepala Keluarga (KK), yang lainnya Muslim sekitar 195 KK. Sewaktu berkoordinasi, tiba-tiba ada rombongan iring-iringan mobil. Yang paling depan bus besar, truk, dan 2 mobil.
Dikaca depan bus berplat nomor ‘N’ ini ditulis Bantuan untuk korban Merapi dalam print kertas HVS. Kemudian mereka menuju posko milik non-muslim. Pamong dusun yang sedang berkoordinasi dengan kami, memohon ijin untuk menemui rombongan tersebut. Selang berapa menit, pamong tersebut menemui kami kembali dan menceritakan kalau rombongan tadi membawa bantuan berupa 200 buah kasur, paket sembako dan janjikan Genset 16 untuk dusun tersebut.
Kemudian kami bersama Wakil Kepala Dusun yakni Pak Marpomo pergi ke sebuah dusun di dusun Senden, Boyolali yang jaraknya 30 km dari dusun Windu Sajan untuk mengantar bantuan didaerah tersebut, karena belum pernah mendapatkan bantuan darimanapun. Perjalanan ke daerah tersebut cukup lama karena medan yang berat dan hujan.
Selesainya menyerahkan bantuan dan mengadakan pengajian di Masjid itu, kami pulang kembali ke dusun Windu Sajan, sampai di posko sekitar jam 17.00 dalam keadaan hujan lebat. Pas saat itu rombongan dari yayasan non-muslim sedang bubar, Nampak dari rombongan itu ada orang-orang ‘bule’ dipayungi nenek-nenek warga desa tersebut. Rombongan kemudian pergi meninggalkan dusun tersebut.
Sebentar kemudian kami menikmati teh dan makanan kecil, sewaktu itu kemudian ada anak-anak berlari melewati kami dengan menenteng buku. Rasa curiga saya segera muncul, buku apa yang dibawa, dan ternyata yang dibawa anak-anak adalah Al-Kitab. Segera kami dengan pamong dusun menanyai anak-anak tersebut, dapat darimana buku itu? Dari pengakuan anak-anak, buku tersebut dibagi di posko lapangan (non-muslim).(eramuslim)