Yogya – Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta menginformasikan kronologi letusan Gunung Merapi yang terjadi Selasa (26/10/2010). BPPTK mencatat sejak pukul 17.02 WIB, gunung Merapi mulai mengeluarkan awan panas. Arah luncuran awan panas ke sektor barat-barat daya dan sektor selatan tenggara.
Terjadinya luncuran awan panas beberapa kali terekam pada menit-menit berikutnya dengan durasi waktu antara 2 menit hingga paling lama terjadi selama 33 menit. Pada pukul 18.54 aktifitas awan panas mereda. "Indikasinya sudah sangat jelas, Merapi menepati janjinya, itulah sebabnya saya meminta petugas di pos pengamatan untuk mundur. Kami sampaikan informasi ke Satlak Penanggulangan Bencana masing-masing kabupaten segera membunyikan sirine tanda bahaya," kata Surono, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi, Kementerian Sumber Daya Mineral di Kantor BPPTK.
Pemantauan secara visual melalui kamera CCTV yang terpasang di bukit Plawangan Kaliurang, tidak bisa dilakukan karena cuaca buruk dan terhalang kabut tebal. Kondisi malam hari yang gelap gulita itu membuat pengamatan tak bisa optimal dilakukan dengan bantuan kamera pemantau. Energi letusan Merapi kali ini cukup besar jika dibandingkan dengan kejadian serupa di tahun sebelumnya seperti pada 2006 lalu.
Petugas di pos pengamatan melaporkan mendengar ada suara gemuruh pada pukul 18.45 dari Pos Jrakah dan Pos Selo dan terjadi suara dentuman tiga kali. Bahkan dilaporkan dari pos pengamatan Selo terlihat nyala api bersama kolom asap membubung ke atas setinggi 1,5 kilometer dari puncak. Hingga saat ini sudah ditemukan 13 korban tewas akibat awan panas Gunung Merapi tersebut.
Alloh Subhanahu wa Ta'ala kembali menunjukkan kekuasaannya kepada kita semua. Setelah sebelumnya Tsunami Mentawai kemarin terjadi letusan Gunung Merapi. Jalan keluar atas semua musibah yang menimpa negeri kita ini adalah kembali kepada kemurnian Islam. Semoga Saudara-saudara kita yang terkena musibah diberi ketabahan.