Kebakaran Lahan Riau Tak Terkendali

7 Mar 2014Redaksi Berita

Kebakaran Lahan Riau Tak Terkendali

PEKANBARU (www.hasmi.org) | Kebakaran hutan dan lahan di Riau justru tak terkendali. 6 Heli water bombing dan Pesawat Cassa untuk modifikasi cuaca belum bekerja maksimal. Oleh karena itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berencana menambah pesawat lagi.

“Titik api belum dikurangi. Rencananya, BNPB akan menambah pesawat lagi. Total heli dan pesawat yang akan dikerahkan menjadi 9,” kata Kepala BNPB Syamsul Muarif di Lanud Roesmin Nurjadi Pekanbaru, Riau, Kamis (6/3/2014).

kebakaran tidak terkendali karena Riau mengalami anomali cuaca secara ekstrim. Seharusnya, Janauri hingga Maret 2014, Riau mengalami musim hujan, kata Syamsul

“Berdasarkan data BMKG, cuaca malah berbalik. Riau dilanda cuaca kemarau kering. Tahun dulu kemarau basah. Tahun ini paling parah dari sebelumnya,” kata Syamsul.

Dengan kondisi tersebut, lahan gambut, pertanian, perkebunan dan hutan industri di Riau mudah terbakar. Keadaan kian parah dengan adanya oknum-oknum yang sengaja membakar lahan.

“Oleh karena itu, berhentilah membakar lahan. Kerugiannya sangat besar. Keuntungan hanya dinikmati sedikit orang,” imbuh Syamsul.

BNBP berniat mengambil skenario tersebut. Di Riau akan didatangkan pesawat jenis BE 200.

“Pesawat ini menggunakan jet. Mampu mengangkut puluhan ton air dari laut dan sungai, serta menyiramkannya tanpa ada pendaratan,” sebut Syamsul.

Tentunya, akui Syamsul, mendatangkan BE 200 bukan perkarah mudah. Biaya penyewaan diklaim sangat mahal dan baru bisa didatangkan Maret nanti. “Itu jalur terakhir yang akan ditempuh,” jelasnya.

Sudah ada 9 provinsi yang mengalami kebakaran hutan dan lahan. Yaitu, seluruh provinsi di Kalimantan, Provinsi Jambi, Sumatera Utara, Sumatera Selatan dan Riau.

Syamsul mengaku mendapat instruksi dari presiden supaya bertindak cepat. “Jangan sampai kecolongan seperti tahun lalu, operasi total dikomandoi BNPB, mendampingi peran daerah dan menyalurkan segala bantuan,” pungkas Syamsul.(Red/HASMI/LIPUTAN)