Keadilan Sahabat

sahabat-adzan

إِنَّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا .

مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

أَمَّا بَعْدُ: فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ ، وَشَرَّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ، وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ.

Kaum muslimin rahimakumullah….

Para ahli hadits telah meriwayatkan dari Rosululloh  bahwa beliau bersabda:

(( خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِيْ ))

“Manusia terbaik adalah mereka yang ada pada masaku.” (HR. Bukhori)

Hadits ini menunjukkan bahwa sahabat Rosululloh  adalah sebaik-baik sahabat para nabi. Dan zaman yang mereka duduki adalah sebaik-baik zaman. Hal itu dikarenakan mereka bersahabat dan hidup bersama manusia termulia di dunia dan akherat, Muhammad .

Sahabat adalah orang yang berjumpa dengan Rosululloh dalam keadaan beriman kemudian wafat dalam keimanan pula. Banyak ayat al-Qur’an dan hadits shohih yang menerangkan keutamaan mereka.

Keadilan para sahabat, menurut Ahlussunnah wal Jama’ah adalah satu aqidah qoth’i yang harus diyakini oleh kaum muslimin, bahkan hal itu adalah satu hal yang diketahui secara pasti. Hal ini berdasarkan banyak dalil baik dari Al Qur’an maupun As Sunnah. Penyelisihan terhadap aqidah ini berarti penyelisihan terhadap wahyu ilahi dan sunnah al mutohharoh. Alloh  berfirman:

“Sesungguhnya Allah telah ridha terhadap orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon, maka Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat.”  (QS. Al-Fath [48]: 18)

Jabir bin Abdilah  berkata: Ketika itu kami berjumlah 2400 sahabat.

Ayat ini secara jelas menunjukkan tazkiyah (pensucian) Alloh  kepada mereka, dengan tazkiyah yang sangat istimewa. Yaitu tazkiyah apa yang ada di balik hati mereka sehingga Alloh ridha kepada mereka. Dan siapapun yang diridhai oleh Alloh, maka tidak mungkin ia mati dalam keadaan kufur, karena tidaklah ridha Alloh itu diberikan kecuali kepada orang yang telah diketahui bahwa dia akan mati di atas Islam. Di antara dalil yang menguatkan pendapat ini adalah sabda Rosululloh :

(( لاَ يَدْخُلُ النَّارَ إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنْ أَصْحَابِ الشَّجَرَةِ أَحَدٌ. الَّذِينَ بَايَعُوا تَحْتَهَا ))

“Insya Alloh tidak akan masuk neraka seorangpun dari sahabat yang melakukan bai’at (pada Rosululloh) di bawah pohon.” (HR. Muslim)

Ibnu Hazm  berkata: Siapa saja yang Alloh kabarkan kepada kita bahwa Dia mengetahui isi hati mereka, meridhai mereka dan menurunkan ketenangan di dalam hati mereka maka tidak halal bagi seorang pun untuk diam terhadap perkara mereka atau meragukan mereka.

Kaum muslimin rohimakumulloh…..

Cukuplah sebagai kebanggaan bagi para sabahat, bahwa Alloh  telah memilih mereka untuk menyertai nabinya. Dan nama mereka akan langgeng sampai hari qiamat. Alloh  berfirman ketika mensifati Rosululloh  dan para sahabatnya:

“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengannya keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat. Dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS. Al-Fath [48]: 29)

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْﺁنِ الْعَظِيْمِ وَ نَفَعَنِي وَ إِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلاۤيَاتِ وَ الذِّكْرِ الْحَكِيْمِ .أَقُوْلُ قَوْلِي هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَ لِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

KHUTBAH II

إِنَّ الْحَمْدَ ِللهِ، نَحْمَدَهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئاَتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

Kaum muslimin rohimakumulloh…..

Seluruh sahabat adalah manusia paling utama, kemudian di antara mereka ada yang lebih utama lagi yaitu Abu Bakar As-Shiddiq, Umar bin Khathab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Tholib . Mereka inilah para Khulafaurrosyidin yang dikatakan oleh Rosululloh:

(( فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِى وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ الْمَهْدِيِّينَ عَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ ))

Kalian harus senantiasa berada di atas sunnahku dan sunnah para Khulafaurrosyidin setelahku. Gigitlah sunnah itu dengan gigi geraham (artinya peganglah sunah itu dengan kuat).” (HR. Ibnu Majah)

Tentang keutamaan para sahabat, sebagian ulama Ahlussunnah membuat tingkatan-tingkatan. Ibnu Hazm  berkata: “Kami berpendapat bahwa para Muhajirin yang pertama setelah Umar pasti lebih utama, hanya kami tidak dapat memastikan keutamaan masing-masing individu di antara mereka. Setelah itu pengikut Bai’ah ‘Aqobah, kemudian pengikut perang Badar, kemudian semua pengikut peperangan bersama Nabi , perang demi perang (berturut-turut) lebih utama daripada pengikut perang sesudahnya sampai perjanjian Hudaibiyah. Mereka semua adalah penghuni surga dan sama sekali tidak ada seorangpun di antara mereka yang masuk neraka.

Kaum muslimin rohimakumulloh….

Selain keutamaan ini yang mereka miliki, merekapun telah dijanjikan ampunan oleh Alloh yang maha pengampun, sehingga apabila mereka terjatuh ke dalam kesalahan mereka tidak akan putus asa karena mengatahui Rabbnya yang maha pengampun telah menjanjikan ampunan untuk mereka. Alloh  berfirman:

“Sesungguhnya Allah telah menerima taubat Nabi, orang-orang Muhajirin dan orang-orang Anshar yang mengikuti Nabi dalam masa kesulitan, setelah hati segolongan dari mereka hampir berpaling, kemudian Allah menerima taubat mereka itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada mereka.” (QS. At-Taubah [9]: 117)

Inilah sedikit penjelasan tentang keutamaan sahabat Rosululloh . Semoga kita semua mendapatkan ridha dan ampunan dari Alloh  dan dikumpulkan di surga kelak bersama mereka.

إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍّ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ فِي الْعَالَمِيْنَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ. اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى. اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الثَّبَاتَ فِي اْلأُمُوْرِ، وَنَسْأَلُكَ عَزِيْمَةَ الرُّشْدِ، وَنَسْأَلُكَ شُكْرَ نِعْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. اَللَّهُمَّ أَحْسِنْ عَاقِبَتَنَا فِي اْلأُمُوْرِكُلَّهَا وَأَجِرْنَا مِنْ خِزْيِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ اْلآخِرَةِ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ.

عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لََعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.

Check Also

Sikap Seorang Muslim dalam Menghadapi Ujian – Khutbah Jumat

إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *