Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali mengatakan program, “Gerakan Gemar Mengaji” (Gemmar Mengaji) perlu didukung oleh semua pihak. Program ini dinilai merupakan terobosan untuk memperbaiki akhlak umat. Selain itu, melalui program ini diharapkan generasi muda sejak dini betul-betul pahami ajaran agamanya.
Sementara itu, Dirjen Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kementerian Agama Nasaruddin Umar mengatakan, kegiatan ini akan dicatat dalam sejarah Indonesia yaitu menumbuhkan kembali masyarakat untuk mengaji.
"Kita sekarang jarang mendengar teriakan mengaji anak-anak di masjid. Akan hilang tradisi positif ini. Maka kita gaungkan kembali tradisi positif ini," kata Nasaruddin.
Menurut Nasaruddin, gerakan ini akan dilakukan di seluruh Indonesia. Untuk langkah awal, Kementerian Agama melakukan Gemmar Mengaji ini di enam provinsi sebagai daerah percontohan, yakni DKI, Jabar, Jateng, Jatim, Banten, dan DIY.
Lebih lanjut, Nasaruddin pun mengatakan, ada 800 ribu masjid/musholla akan menyemarakan pengajian badha Magrib hingga Isya ini. Selain itu, Kementerian Agama pun menggerakan 95 ribu penyuluh di seluruh pelosok tanah air.
Para penyuluh itu membentuk minimal tiga majelis taklim. Sehingga, minimal saat ini ada 496.000 majelis taklim di Indonesia. Sebanyak 300 ribu guru agama dan 50.000 pondok pesantren pun akan dilibatkan dan mendukung gerakan ini.
Sebagaimana diketahui, program “Gerakan Masyarakat Magrib Mengaji” diluncurkan Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (30/3) dengan harapan untuk mencegah masuknya pemikiran ajaran sesat, mencegah rusaknya akhlak generasi muda, dan mencegah masuknya aliran sesat yang terjadi selama ini. (Redaksi HASMI/Hidayatullah)