GAMBUHAN (www.hasmi.org) | Sukedi, Petugas Pos Pengamatan Gunung Slamet di Gambuhan, Kabupaten Pamalang, Jawa Tengah, mengatakan gempa tremor yang terjadi di genung itu cendurung menurun dalam 6 jam terkahir.
“Secara visual, masih terjadi embusan-embusan asap. Kemudian secara instrumental dari rekaman gempa, ada kecenderungan menurun dari amplitudo tremornya,” kata dia saat dihubungi dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Sabtu (22/3)
Kondisi tersebut berbeda dengan beberapa hari sebelumnya dimana Gunung Slamet mengalami gempa tremor secara terus-menerus. Dalam hal ini, Gunung Slamet biasanya hanya mengalami gempa vulkanik dalam, vulkanik dangkal, dan gempa embusan.
Gempa tremor tersebut terdeteksi beberapa hari terakhir ini, dan menunjukan adanya pergerakan gas dan fluida dari perut gunung menuju puncak. Selain penurunan amplitudo gempa tremor juga masih merekam adanya gempa-gempa embusan yang terjadi di Gunung Slamet.
Disinggung mengenai kemungkinan aktivitas Gunung Slamet akan terus menurun, dia mengatakan pihaknya masih terus mengamati gempa-gempa yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.
Pada hari sabtu (22/32014) pagi, pukul 00.00-oo.00 WIB, secara visual terpantau cuaca mendung, angin tenang, berkabut, dan hujan gerimis, sedangkan gempa tremor harmonik terus-menerus dengan amplitude maksimum 0,5-65 milimeter/amplitude dominan 10-35 milimeter.
Gunung Slamet yang meliputi Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal, dan Brebes, masih berstatus “Waspada” atau level II, sehingga masyarakat dilarang beraktivitas dalam radius 2 kilometer dari puncak.(Red/HASMI/TERASPOS)