Wanita asal Lyon, Prancis, yang diidentifikasi bernama Nassima A. diberitakan telah menggugat Wali Kota Lyon, Prancis setelah pejabat setempat dengan serta merta melakukan diskriminasi dan memaksa Nassima A untuk membuka tabir yang menutupi rambutnya selama upacara pernikahan di Balai Kota Lyon, Prancis.
“Nassima pikir itu adalah perintah dan tidak berpikir dua kali langsung melepas kerudungnya. Dia berpikir dia harus melakukannya untuk menikah dan melepasnya di depan semua orang,” kata pengacaranya, Gilles Devers, dalam sebuah wawancara dengan harian Perancis Liberation .
Deputi Wali Kota Distrik 9 Lyon, Fatihah Ben Ahmed, yang meminta pengantin untuk memperlihatkan rambutnya, dengan konyol mengatakan kepada pengantin wanita bahwa dia tampak “sangat cantik” tanpa kerudung.
Pasangan itu sekarang menggugat Walikota Lyon, Gerard Collomb, dan menuntut € 50.000. Walikota mengatakan, dia siap untuk bernegosiasi dengan pasangan dan mengakui Ben Ahmed bisa lebih sensitive dan profesional selama upacara pernikahan Nassima itu.
Setelah kejadian itu, pejabat setempat Ben Ahmed mengatakan, ia telah bertindak untuk membela hak-hak perempuan.
Di Prancis, para pejabat yang melakukan upacara pernikahan perlu memeriksa identitas pengantin. Namun dalam kasus ini, jilbab Nassima itu tidak menutupi wajahnya. (Admin-HASMI/pus).