Berpegang Teguh Pada Tauhid

Pertanyaan:
Saya RK-010 ingin menyampaikan bahwa di daerah saya tinggal ujian ketauhidan itu sungguh sangat berat bagi orang” yang berpegang teguh pada ajaran tauhid yang sebenarnya karena masyarakat yg bersifat heterogen dalam kepercayaan dan peribadahan kalau dengan agama lain perbedaan bisa dimaklumi tapi untuk yang seagama itu sulit diselami walau mereka banyak dari golongan santriyiin namun ajaran nenek moyang yang tidak bisa dipertanggung jawabkan lebih dominant pertanyaannya bagaimana cara kita menyikapi fenomena yang terjadi dimasyaraskat ini agar hati menjadi tenang namun menciptakan kedamaian, mohon bimbingannya dari para ustadz smg Allah merahmati kita.

Rukayyah (RK-010)

Jawaban:
Segala puji bagi Alloh Robb seluruh alam. Semoga sholawat dan salam semoga tercurahkan kepada Rosululloh sholallohu’alaihi wasallam beserta keluarga, sahabat, dan seluruh pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.

Hendaknya Anda tetap berpegang teguh terhadap kemurnian ajaran Islam. Yaitu yang berasaskan pada tauhid. Karena tauhid adalah inti ajaran para Nabi dan Rasul.

Dengan terus belajar tentang Islam, memperbanyak doa, dan tetap konsisten melaksanakan ibadah wajib, maka insya Alloh Anda akan diberi jalan terbaik dalam menjalankan agama ini.

Rosululloh sholallohu alaihi wasallam bersabda, “Wahai manusia sekalian! Sesungguhnya aku telah tinggalkan untuk kalian yang jika kalian berpegang teguh dengannya tidak akan tersesat selamanya, yaitu kitabulloh dan sunnah Nabi sholallohu’alaihi wasallam.” (HR. al-Hakim. Dishahihkan oleh Syekh al-Albani)

Selanjutnya, Anda terus belajar tentang agama ini. Berusaha menyampaikannya kepada orang terdekat Anda dengan cara yang baik. Memperbanyak doa agar dikokohkan di atas Islam dan ketaatan. Cari dan bergabung dengan teman-teman yang memiliki pemahaman agama yang lurus serta berdakwah bersama dengan mereka.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: الْمَرْءُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ، فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلْ

Abu Hurairah rodhialloahu anhu meriwayatkan hadits bahwa nabi sholallohu alaihi wasallam bersabda, “Seseorang tergantung agama teman dekatnya, maka hendaknya seseorang di antara kalian memperhatikan siapakah teman dekatnya.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi)