SURIAH – Kisruh politik di salah satu tempat di negeri Syam yaitu Suriah, semakin menjadi perbincangan hangat di jagad maya.
Salah satu hal yang membuat dahi berkerut adalah soal sebuah rencana perdamaian yang digaungkan oleh PBB sekaligus menguji kesepakatan gencatan senjata.
Meski demikian PBB bersikukuh untuk meningkatkan jumlah pengawasnya hingga 300 orang dan utusan PBB Kofi Annan akan kembali memaparkan penjelasan di hadapan Dewan Keamanan.
Sedangkan gencatan senjata yang disponsori PBB sudah berlaku efektif sejak 12 April lalu secara efektif terus menurunkan tingkat kekerasan.
Namun, pemerintahan Presiden Bashar Al Assad dituding tidak memenuhi langkah-langkah kunci dalam rencana perdamaian termasuk menarik pasukan dari kawasan pemukiman dan mengizinkan demontrasi damai.
Para aktivis kemanusiaan mengatakan sedikitnya 70 orang tewas pada Senin (23/4/2012), sebagian besar korban jatuh di kota Hama yang menjadi pusat perlawanan terhadap pemerintah.
Mereka mengatakan situasi di Hama adalah contoh situasi yang membahayakan misi PBB di Suriah.
Tragedi
Salah seorang aktivis, Mousab Alhamadee kepada AP mengatakan banyak warga yang dihukum saat menyambut tim pemantau PBB sambil meneriakkan yel-yel anti Assad.
Pasukan Suriah dikabarkan melepaskan tembakan ke distrik Musha Al Arbeen dan menewaskan sedikitnya 40 orang.
“Para pengamat itu membawa kehancuran bagi kami. Semua wilayah yang dikunjungi, kemudian diserang pasukan pemerintah. Ini sebuah tragedi,” kata seorang aktivis lain.
Situasi serupa juga terjadi di kota Deraa, ketika kelompok anti pemerintah yang menyambut kedatangan tim PBB menjadi sasaran tembakan gas air mata dan senjata api pasukan pemerintah.
Meski banyak laporan soal kekerasan, namun pemerintah Suriah menegaskan pasukannya hanya mengejar kelompok teroris yang menyerang dan membunuh warga sekitar kawasan itu.
PBB saat ini mengirim 11 orang pemantau yang tergabung dalam Misi Supervisi untuk Suriah (UNSMIS) ke beberapa kota di negeri itu.
PBB berharap jika seluruh 300 orang pemantau sudah berada di Suriah dalam beberapa pekan ke depan akan mengubah dinamika politik dan mempersiapkan jalan untuk menggelar dialog antar kelompok. (Admin-HASMI/MsDy).