Pertanyaan:
Apa hukumnya kerja pada trading / valas, halal apa haram ?
Didik – Surabaya
Jawaban:
Alhamdulillah wassolatu wassalamu ala Rosulillah, amma ba’du..
Perdagangan valuta asing seperti menjual real saudi dengan rupiah atau sebaliknya dapat dianalogikan dengan pertukaran antara emas dan perak (sharf). Harga atau pertukaran itu dapat ditentukan berdasarkan kesepakatan antara penjual dan pembeli. Hal ini boleh dengan syarat yang telah ditentukan oleh Islam.
Diriwayatkan oleh Abu Ubadah ibnush-Shamid bahwa Rosululloh sholallohu’alaihi wasallam telah bersabda,
الذَّهـَبُ بِالذَّهـَبِ وَالفِضَّةِ بِالفِضَّةِ والبُرُّ بِالبُرِّ والشَّعِيْرُ بِالشَّعِيْرِ والتَّمْرُ بِالتَّمْرِ والمِلْحُ بِالمِلْحِ مِثْلاً بِمِثْلٍ سَوَاءً بِسَوَاءٍ يَدًا بِيَدٍ فَإِذَا اخْتَلَفَ هـَذِهِ الأَصْنَافِ فَبِيْعُوْا كَيْفَ شِئْتُمْ إِذَا كَانَ يَدًا بِيَدٍ
“Emas hendaklah dibayar dengan emas, perak dengan perak, gandum dengan gandum, sya’ir dengan sya’ir, kurma dengan kurma, dan garam dengan garam, sama dan sejenis haruslah dari tangan ke tangan (cash). Maka apabila berbeda jenisnya, juallah sekehendak kalian dengan syarat kontan.” (HR. Muslim)
Hadits ini menunjukan bolehnya jual beli valuta asing dengan syarat berikut:
- Emas dan perak sebagai mata uang tidak boleh ditukarkan dengan sejenisnya (seperti Rupiah dengan rupiah atau dollar dengan dollar) kecuali sama jumlahnya.
- Bila berbeda jenisnya, seperti emas ditukar dengan perak atau rupiah ditukar dengan dolar, maka boleh diperjual belikan dengan syarat cash (Yadan bi yadin).
Wallahu’alam…