Amerika Serikat Ikut Campur Urusan Dalam Negeri Terkait Larangan Ahmadiyah

 

WASHINGTON  – Amerika Serikat tak henti-hentinya mencampuri urusan dalam negeri Indonesia. Setelah banyak melakukan intervensi atas nama HAM serta masalah penanggulangan terorisme, kini mereka kembali ikut campur dengan menuntut agar Indonesia mencabut pelarangan aliran sesat Ahmadiyah.

Sebuah panel bipartisan pemerintah Amerika Serikat mendesak Presiden Barack Obama untuk menekan Indonesia agar mencabut SKB tiga menteri dan berbagai peraturan daerah yang melarang Ahmadiyah menjalankan ibadah agamanya. Menurut komisi ini, peraturan yang melarang aktivitas jemaah Ahmadiyah bertentangan dengan Undang-Undang Dasar RI, yang menjamin kebebasan beragama.

Komisi Kebebasan Beragama Internasional Amerika (The U.S. Commission on International Religious Freedom – USCIRF), Senin (7/3/2011), mengatakan bahwa beberapa provinsi di Indonesia telah mengeluarkan peraturan daerah yang melarang anggota aliran Ahmadiyah menjalankan ibadah agama mereka secara terbuka, setelah sebuah insiden penganiayaan brutal yang menewaskan tiga anggota Ahmadiyah di Cikeusik, Banten bulan lalu.

USCIRF juga menyebut dalam pernyataannya bahwa meskipun Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyerukan perlindungan bagi jemaah Ahmadiyah dan meminta penyelidikan tuntas bagi kasus Cikeusik, ia belum bergerak untuk mencabut berbagai peraturan yang melarang aktivitas Ahmadiyah.

Ketua USCIRF Leonard Leo mengatakan setuju dengan pujian berkali-kali dari pemerintahan Presiden Obama bagi toleransi beragama di Indonesia. "Tapi, Obama juga harus mengutuk adanya peraturan-peraturan yang bersikap diskriminatif dan berbagai tren akhir-akhir ini yang mengancam stabilitas, budaya pluralitas dan masa depan demokrasi di Indonesia."

Bulan lalu, Rabu (23/2/2011) pukul 10.00 WIB, dua anggota delegasi House Democracy Partnership (HDP) United States House of Representatives, semacam Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat, yang dipimpin David Dreier dan David Price menemui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Presiden membahas soal Ahmadiyah.

Pada pertemuan tersebut, Presiden SBY didampingi oleh Menko Polhukam Djoko Suyanto, Mensesneg Sudi Silalahi, Menlu Marty Natalegawa, dan Menpora Andi Alifian Mallarangeng. Sedangkan Dreier datang bersama David Price, Lois Capps, Sam Farr, dan Jim McDermott. (Redaksi HASMI/voa-islam)

Check Also

Hadirilah..!! TABLIGH AKBAR & LIQO SYAWAL Ahad, 14 Mei 2023

Hadirilah..!! TABLIGH AKBAR & LIQO SYAWAL Dengan Tema : 🌷 “Tarbiyah Romadhon Melahirkan Mujahid Dakwah” …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *