Arizona-HASMI.org| Lagi-lagi sebuah aksi penembakan terjadi di Amerika Serikat. Seorang pria bersenjata melepaskan tembakannya di dalam sebuah gedung pemerintahan di Phoenix, Arizona. Serangan ini telah menewaskan 1 orang dan melukai 4 orang lainnya.
Namun pelaku dari penembakan tersebut berhasil melarikan diri sebelum polisi samapi ke lokasi. Kendati demikian, polisi berhasil mengidentifikasi pelaku yang berjenis kelamin pria dan berusia sekitar 70 tahun itu.
Pengejaran terhadap pelaku terus berlanjut ke sebuah rumah yang diyakini milik si pelaku. Namun pihak kepolisian tidak berhasil menemukan keberadaan si pelaku di rumah tersebut. Polisi pun masih berupaya melakukan pengejaran terhadap pelaku sampai saat ini. Warga yang pernah melihat atau mengenal si pelaku diminta untuk melapor ke pihak kepolisian.
“Sampai saat ini, kami tidak meyakini bahwa dia berada di wilayah ini. Serangan ini sepertinya bukan jenis insiden yang dilakukan secara acak,” kata Sersan Tommy Thompson dari Kepolisian Phoenix, seperti yang dilansir AFP, Kamis (31/1/2013).
Dari 4 korban yang terluka dalam insiden ini, salah satunya diketahui sebagai seorang dari pengacara firma hukum Osborn Maledon di Phoenix. Menurut media setempat, FoxNews, pengacara yang memiliki nama Mark Hummels tersebut tengah mewakili seorang kliennya dalam suatu mediasi di gedung tersebut saat penembakan terjadi.
Sedangkan korban yang tewas dalam insiden ini tidak disebutkan lebih lanjut identitasnya.
Insiden tersebut terjadi pada saat mantan anggota parlemen dari Arizona, Gabrielle Giffords yang juga pernah menjadi korban penembakan, menyampaikan pernyataan dramatis kepada Kongres AS terkait rencana pembatasan kepemilikan senjata api. Giffords meminta Kongres untuk ‘bertindak tegas’ demi mengakhiri kekerasan yang melibatkan senjata api yang sering terjadi di AS.
Giffords ditembak di bagian kepala saat Januari 2011 lalu, ketika dia menemui konstituennya di Tucson, Arizona. Serangan penembakan tersebut menyebabkan 6 orang tewas, termasuk di antaranya hakim federal AS dan seorang anak perempuan dengan usia 9 tahun. Beruntung, Giffords berhasil selamat meski mengalami luka yang sangat parah. (Red-HASMI/detik)