Kediri – Ratusan warga yang tinggal di lereng Gunung Kelud, menggelar ritual kesyirikan larung sesaji. Berbeda dengan pelaksanaan saat terdapat danau kawah, saat ini kegiatan itu dilakukan dengan menyebar puluhan tumpeng di puncak Gajah Mungkur, yang masih satu lokasi dengan Gunung Kelud.
Acara tersebut dimulai dengan seserahan tumpeng dari juru kunci Mbah Ronggo ke perangkat desa dan Kecamatan Ngancar. Acara larung sesaji diikuti sekitar 300 warga dari Desa Sugihwaras, Babadan, dan Sempu. Setelah doa bersama, tumpeng-tumpeng tersebut kemudian diletakkan di sekitar puncak Gajah Mungkur.
Ketua panitia acara tersebut mengatakan bahwa melalui kegiatan tersebut warga berharap kepada Tuhan agar dihindarkan dari kemungkinan terburuk saat Gunung Kelud meletus. Acara yang merupakan kesyirikan akbar tersebut juga mereka anggap sebagai bentuk pelestarian tradisi leluhur yang digelar sejak puluhan tahun silam.
Ketua panitia acara tersebut pula mengungkapkan ritual ini mereka anggap sebagai rasa syukur atas limpahan nikmat yang dirasakan warga dengan suburnya lahan pertanian. Dipilihnya puncak Gajah Mungkur sebagai lokasi larung sesaji, menurutnya tak lepas dari telah hilangnya danau kawah seiring munculnya kubah lava yang kini bernama Gunung Tunggul Argo. (Redaksi HASMI/detik)